Baghdad, Purna Warta – Seorang ahli keamanan Irak telah memperingatkan adanya upaya AS untuk menuduh beberapa kelompok poros perlawanan dan menargetkan pangkalannya.
Ali al-Waili, seorang ahli keamanan Irak, menekankan bahwa keamanan dan stabilitas Irak bukanlah untuk kepentingan Amerika Serikat dan dalang rezim Zionis, terutama sejak pasukan keamanan dan poros perlawanan berhasil meraih kemenangan melawan ISIS.
Al-Waili mengatakan dalam sebuah wawancara dengan situs Al-Ma’luma bahwa Amerika Serikat dan rezim Zionis telah merekrut elemen ISIS dan melatih mereka di kamp-kamp khusus mereka dengan dukungan dari beberapa negara Teluk Arab, tetapi setelah pembentukan al-Hashd al-Shaabi, rencana mereka gagal, karena kelompok poros perlawanan tersebut mampu menghancurkan terorisme dan merebut kembali tanah yang dirampas.
Dia menambahkan bahwa Amerika Serikat telah mencoba mengganggu keamanan Irak dengan menuduh beberapa kelompok perlawanan telah menargetkan Erbil. AS menjadikan hal itu sebagai alasan untuk melakukan serangan udara dalam beberapa hari mendatang.
Serangan roket baru-baru ini di pangkalan AS di bandara Erbil menewaskan seorang kontraktor non-AS dan melukai lima lainnya, termasuk seorang tentara AS.
Sebuah kelompok Irak yang baru dibentuk bernama Saraya Awliya al-Dam mengaku bertanggung jawab atas serangan terhadap Erbil, mengatakan bahwa penjajah Amerika tidak akan aman di mana pun di wilayah Irak.
Baca juga: Marja Syiah di Irak Menerima Tamu Pemimpin Katolik Dunia + Video