Manama, Purna Warta – Organisasi internasional telah menyerukan pembebasan enam aktivis Bahrain yang ditahan dan disiksa secara sewenang-wenang oleh rezim Al-Khalifa.
“Orang-orang Amerika untuk Demokrasi dan Hak Asasi Manusia di Bahrain”, sebuah organisasi sosial dan hak asasi manusia, pada hari Senin menuntut pembebasan enam aktivis Bahrain yang telah ditahan secara sewenang-wenang oleh rezim Al-Khalifa.
Menurut surat kabar trans-regional Al-Quds Al-Arabi, enam aktivis Bahrain adalah Ali Mahdi Abdul Hussein Mohammed Alivi, Hassan Asad Jassim Jassim Nasif, Habib Hassan Habib Youssef, Ali Ahmad Ali Ahmad Fakhrawi, Muhammad Ahmad Ali Ahmad Fakhrawi dan Noah Abdullah Hassan Hassan Al-Oham.
Badan tersebut mengakui bahwa aktivis Bahrain ditahan tanpa surat perintah dan disiksa oleh pasukan Saudi untuk memaksa mereka melakukan pengakuan, yang jelas hal ini melanggar hukum internasional.
Komite Kerja PBB untuk Penahanan Sewenang-wenang juga menegaskan kembali bahwa enam aktivis Bahrain telah ditahan secara sewenang-wenang, dan mereka mengaku berada di bawah penyiksaan, begitu juga adanya kasus pelanggaran hak asasi mereka yang dilakukan oleh otoritas Saudi.
Komite Kerja PBB juga meminta pemerintah Bahrain untuk melakukan penyelidikan penuh dan independen terhadap kondisi perampasan kebebasan keenam aktivis tersebut untuk meminta pertanggungjawaban para pelaku.
Revolusi Bahrain dimulai pada 14 Februari 2011 yang bertepatan dengan revolusi di beberapa negara Arab lainnya dan berlanjut hingga hari ini. Puluhan warga telah terbunuh dan ratusan lainnya terluka dalam sepuluh tahun terakhir, serta ribuan, termasuk para pemimpin revolusi, telah dipenjarakan.
Baca juga: Netanyahu dan Putra Mahkota Bahrain Berbincang Mengenai JCPOA