Damaskus, Purna Warta – Abu Maria Al-Qahtani, salah satu pemimpin kelompok Hay’at Tahrir Al-Sham dan dikenal sebagai orang nomor dua kelompok teroris ini, tewas dalam ledakan bom di kediamannya.
Abu Maria Al-Qahtani, salah satu pemimpin kelompok Hay’at Tahrir Al-Sham (sebelumnya Jabhat Al-Nusra), tewas dalam ledakan bom di kota Sarmada di provinsi Idlib.
Baca Juga : Parlemen Iran: Serangan ke Konsulat Iran Tunjukkan Kebingungan Israel
Menurut laporan kantor berita Al-Mayadeen, ledakan ini terjadi di kediamannya dan beberapa rekannya juga tewas.
Al-Qahtani sebelumnya dituduh melakukan pengkhianatan oleh Abu Mohammad Al-Julani dan berada di penjara, namun karena tekanan, para pemimpin Tahrir Al-Sham terpaksa melepaskannya.
Di sisi lain, Jihad Isa Al-Sheikh, salah satu mantan pemimpin kelompok Tahrir Al-Sham, menuduh Abu Mohammad al-Julani membunuh al-Qahtani dan meminta elemen teroris kelompok ini untuk melakukan kudeta melawan Al-Julani.
Wilayah barat laut Suriah, khususnya dua kota Sarmada dan Idlib, menjadi saksi terbentuknya demonstrasi nasional dalam beberapa bulan terakhir yang mengutuk kejahatan aparat keamanan kelompok teroris Tahrir Al-Sham dan pemimpinnya Abu Muhammad al-Julani terhadap pasukan kelompok teroris lainnya di Suriah.
Baca Juga : Nashrallah: Operasi Badai Al-Aqsa Tempatkan Israel di Ambang Kepunahan
Abu Shahr al-Hamawi; Mantan Panglima Tahrir Al-Sham, yang termasuk di antara para pengunjuk rasa, sembari mengkritik pendekatan aparat keamanan al-Julani dan delegasi Tahrir al-Sham, mengatakan: “Sudah jelas bahwa anggota kelompok teroris Tahrir al-Sham adalah penjahat sejati.”
Hingga saat ini, nasib lebih dari lima ribu orang bersenjata yang ditangkap di Idlib oleh aparat keamanan al-Julani masih diselimuti misteri.