Damaskus, Purna Warta – Seorang pejabat tinggi militer Rusia telah mengumumkan serangan oleh elemen-elemen kelompok teroris “Front Al-Nusra” di zona de-eskalasi di Suriah utara pada Minggu malam (25/12).
Oleg Igorov, wakil kepala Pusat Rekonsiliasi Rusia di Suriah, mengumumkan dalam sebuah pernyataan bahwa dia telah mencatat lima pelanggaran gencatan senjata oleh Jabhat al-Nusra, tiga di antaranya dilakukan di provinsi Idlib dan dua di provinsi Latakia.
Pusat Rekonsiliasi itu juga melanjutkan bahwa tidak ada pelanggaran gencatan senjata oleh pasukan Kurdi di timur laut.
Pusat rekonsiliasi antara kelompok-kelompok yang bertikai dan kendali atas pergerakan pengungsi di Suriah yang berafiliasi dengan Kementerian Pertahanan Rusia didirikan pada Februari 2016.
Tiga wilayah berada di bawah kendali tentara Suriah pada 2018, tetapi wilayah keempat, yang mencakup provinsi Idlib di Suriah barat laut dan wilayah seperti Latakia, Hama, dan Aleppo, masih berada di tangan kelompok teroris dan konon penguasaan kawasan ini sebagian besar berada di tangan kelompok teroris Jabhat al-Nusra.
Pada akhir musim panas 2018, para pemimpin Moskow dan Ankara mencapai kesepakatan di Sochi, Rusia, di mana Turki berjanji untuk menyingkirkan atau melucuti senjata teroris yang berbasis di wilayah ini tanpa pertumpahan darah, yang belum terjadi hingga saat ini, dan para teroris dalam hal ini sesekali mereka menyerang pasukan militer Suriah atau pangkalan Rusia di sekitar wilayah ini.