OANA Prihatin dengan Situasi di Gaza dan Keselamatan Jurnalis

Tehran, Purna Warta Organisasi Kantor Berita Asia-Pasifik (OANA) telah mengeluarkan deklarasi, menyatakan keprihatinan tentang situasi di Jalur Gaza dan keselamatan jurnalis di daerah kantong tersebut di tengah pemboman besar-besaran rezim Zionis.

Baca Juga : Cara Membebaskan Palestina? Tutup Semua Pangkalan Militer AS di Timur Tengah

Dewan Eksekutif Kantor Berita Asia-Pasifik (OANA) mengeluarkan deklarasi yang dikenal sebagai deklarasi Istanbul pada hari Senin, 23 Oktober, yang merujuk pada situasi di Jalur Gaza, menyuarakan keprihatinan tentang keselamatan jurnalis di wilayah kantong yang terkepung. di tengah gempuran rezim Zionis Israel. “OANA sangat prihatin dengan situasi di Gaza,” bunyi deklarasi tersebut.

Resolusi ini menyerukan perlindungan jurnalis di wilayah tersebut dan mendesak semua lembaga dan organisasi untuk mengambil tindakan setinggi-tingginya untuk menjamin keselamatan jurnalis.

Baca Juga : Akademisi AS: Genosida Israel di Gaza Ciptakan Ambang Kriminalitas Baru

Setidaknya 18 jurnalis Palestina telah terbunuh di Gaza sejak 7 Oktober, ketika rezim Zionis Israel mulai melakukan serangan udara terhadap Jalur Gaza yang tidak berdaya sebagai pembalasan atas keberhasilan operasi yang diluncurkan Hamas yang disebut Badai Al-Aqsa.

Deklarasi tersebut selanjutnya berbunyi, “Disinformasi di era digital disebarluaskan melalui media modern dan tradisional. Hal ini memberikan gambaran perkembangan yang menyimpang dan menyesatkan. Kantor berita diharapkan memenuhi tugas tradisional mereka untuk melawan disinformasi dan memberikan informasi kepada khalayak, informasi yang komprehensif dan berimbang.”

Baca Juga : Menlu Iran: Dengan Dukungan Penuh ke Israel, AS Mengobarkan Api Perang di Gaza

Pernyataan tersebut juga menyatakan, “OANA mendorong kerja sama regional dan internasional di antara kantor-kantor berita untuk melawan disinformasi.”

“OANA mendorong promosi literasi media untuk membantu masyarakat membedakan sumber berita yang dapat diandalkan dan tidak dapat diandalkan agar mereka mengetahui pentingnya berpikir kritis dan memeriksa fakta.”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *