Baghdad, Purna Warta – Seorang juru bicara gerakan Nujaba menuduh menteri luar negeri negara itu dengan pengikut sektarian dan orang yang berpihak kepada asing sebagai tanggapan atas dukungan pemerintah Irak untuk rezim Saudi setelah serangan rudal Ansarullah terhadap fasilitas Aramco.
Nasr al-Shammari, juru bicara resmi untuk Perlawanan Islam Nujaba, men-tweet kritik keras terhadap sikap Kementerian Luar Negeri Irak tentang perang Yaman, dengan mengatakan: “Diamnya pemerintah Irak dalam menghadapi perang brutal koalisi Wahabi Saudi melawan bangsa Yaman yang sabar, dan walaupun pihaknya menjelaskan alasan mengapa mereka memilih untuk bersikap diam, tetapi hal itu tidak bisa meyakinkan bangsa Irak.”
Insinyur Nasr al-Shammari melanjutkan: “Tetapi bagaimana pernyataan Kementerian Luar Negeri Irak yang mengutuk serangan terhadap perusahaan Saudi Aramco dapat ditafsirkan ?! karena serangan terhadap pusat industri seperti itu selama perang sangat mungkin dan wajar terjadi.”
Dia kemudian menuduh aparat diplomatik Irak mengejar “standar ganda”, lalu menambahkan: “Di satu sisi Kementerian Luar Negeri Irak diam dalam menghadapi serangan brutal koalisi Saudi ke wilayah-wilayah sekolah, pasar, rumah dan bahkan serangan mereka kepada kumpulan masyarakat Yaman yang sedang melaksanakan majelis duka, di sisi lain mereka mengutuk serangan Yaman ke Aramco!”
Juru bicara Nujaba menyimpulkan dengan mengajukan pertanyaan, “Apakah posisi di atas karena sektarianisme menteri luar negeri atau ketaatannya pada keinginan pihak asing? Bagaimanapun itu, tindakannya menunjukkan kurangnya rasa malu dan hilangnya sifat kemanusiaannya,” tulisnya.
Kementerian Luar Negeri Irak kemarin (Selasa) mengutuk dalam sebuah pernyataannya terhadap serangan rudal tentara Yaman di reservoir minyak di Jeddah, Arab Saudi, dan menyerukan dialog melalui krisis Yaman, tanpa menyebutkan sedikitpun kejahatan atas serangan brutal Saudi dan pengepungan lima tahun terhadap Yaman.
Seorang juru bicara Angkatan Bersenjata Yaman, Yahya Sari, mengumumkan Senin pagi bahwa unit rudal Angkatan Darat Yaman telah menargetkan stasiun distribusi minyak Aramco di Arab Saudi dengan peluru kendali Quds 2.
Baca juga: AS Cegah Hasil Penyelidikan Pembunuhan Qasem Soleimani Diserahkan ke Parlemen Irak