Baghdad, Purna Warta – Harakat Hizbullah al-Nujaba Irak mengatakan mereka akan terus melakukan serangan terhadap pangkalan AS meskipun ada upaya penarikan kembali.
Sebuah kelompok perlawanan besar Irak mengatakan mereka akan terus melakukan serangan terhadap posisi AS di negara Arab dan wilayah yang lebih luas meskipun ada upaya baru dari pemerintah untuk mengakhiri misi pasukan AS di Irak.
Baca Juga : DK PBB akan Bahas Keputusan ICJ Mengenai Genosida Israel di Gaza
Harakat Hizbullah al-Nujaba mengatakan pada hari Sabtu bahwa mereka tidak akan memperhatikan klaim AS bahwa mereka akan menarik pasukannya dari Irak berdasarkan waktu yang didiskusikan dengan pemerintah di Baghdad tahun lalu.
Nujaba telah berkontribusi terhadap serangan pasukan perlawanan di Irak terhadap posisi AS di negara tersebut, di negara tetangga Suriah, serta serangan terhadap sasaran Israel di wilayah Palestina yang diduduki, sejak rezim Israel melancarkan agresi militer terhadap warga Palestina di Gaza dengan dukungan langsung. dari Amerika pada awal Oktober.
“Kami akan melanjutkan operasi militer sebagai respons terhadap agresi Amerika-Zionis terhadap Gaza hingga kemenangan akhir tercapai dan sampai pada titik di mana tentara pendudukan terakhir diusir dari tanah kami,” kata kelompok tersebut dalam sebuah pernyataan.
Hal ini terjadi setelah kantor Perdana Menteri Irak Mohammed Shia al-Sudani mengatakan pihaknya mensponsori “dimulainya putaran pertama dialog bilateral antara Irak dan Amerika Serikat untuk mengakhiri misi Koalisi di Irak.”
Baik Irak maupun AS tahun lalu mengumumkan bahwa mereka telah memulai perundingan mengenai penarikan pasukan koalisi pimpinan AS yang hadir di negara tersebut sejak invasi AS ke Irak pada tahun 2003.
Seruan pengusiran pasukan AS dari Irak meningkat pada tahun 2020 setelah Washington memerintahkan pembunuhan Jenderal Iran Qasem Soleimani dan rekan-rekannya di Irak dan Iran dalam serangan udara di Bagdad.
Baca Juga : Perlawanan Irak Bombardir Dua Pangkalan Militer AS di Suriah
Pasukan perlawanan Irak telah melancarkan serangan terhadap posisi AS hampir setiap hari sejak konflik dimulai di Gaza.
Serangan tersebut merupakan bagian dari kampanye regional yang lebih luas untuk memaksa AS mengakhiri dukungannya terhadap permusuhan Israel di Gaza.