Baghdad, Purna Warta – Seorang juru bicara Gerakan Perlawanan Islam Nujaba menyebutkan bahwa serangan AS baru-baru ini di perbatasan Irak-Suriah merupakan tanda ketidakmampuan AS untuk menghadapi poros perlawanan secara langsung.
Nasr al-Shammari, juru bicara Perlawanan Islam Nujaba Irak, mengatakan pada hari Jumat (26/2) sebagai tanggapan atas serangan pemboman AS baru-baru ini bahwa serangan udara di pangkalan di perbatasan Irak-Suriah adalah tanda ketidakmampuan Amerika Serikat untuk menghadapi kelompok poros perlawanan secara langsung.
Amerika Serikat menyerang pasukan Irak di daerah perbatasan Irak-Suriah pada Jumat pagi, dan menewaskan seorang pejuang Kataib Hizbullah.
Menurut saluran telegram Gerakan Perlawanan Islam Nujaba, juru bicara gerakan ini menyatakan dalam hal ini: “Serangan udara di pangkalan-pangkalan perbatasan adalah tanda ketidakmampuan Amerika untuk menahan pukulan yang diterimanya dari kelompok poros perlawanan.”
“Serangan pengecut ini merupakan bukti kegagalan kebijakan AS akibat adanya serangan berulang oleh poros perlawanan terhadap kepentingan arogansi mereka di Irak,” kata Nasr al-Shammari.
“Jika Anda mencoba untuk membuktikan kekuatan Anda, alih-alih menargetkan titik-titik perbatasan, maka pergilah berperang dengan kelompok poros perlawanan secara langsung,” katanya.
Baca juga: Teroris Persiapkan Serangan Kimia Palsu di Perbatasan Suriah-Irak