Al-Quds, Purna Warta – Beberapa jam setelah Amerika Serikat mengumumkan kesediaannya untuk berpartisipasi Kembali ke JCPOA, kantor perdana menteri Israel mengatakan bahwa rezim masih berkomitmen untuk mencegah Iran memperoleh senjata nuklir dan tidak mengubah sikapnya terhadap JCPOA.
Juru bicara Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menuliskan dalam twitter-nya sebagai tanggapan atas kesiapan AS untuk berpartisipasi dalam pertemuan bilateral JCPOA, menyatakan bahwa posisi rezim Israel pada kesepakatan nuklir Iran tidak berubah.
Kantor Netanyahu memberikan pernyataan: “Israel tetap berkomitmen untuk mencegah Iran memperoleh senjata nuklir dan posisinya dalam masalah kesepakatan nuklir dengan Iran tidak berubah.” Israel percaya bahwa Kembali pada perjanjian lama akan membuka jalan bagi Iran untuk mengembangkan persenjataan nuklir. Israel memiliki hubungan dekat dengan Amerika Serikat dalam hal ini.
Departemen Luar Negeri AS mengumumkan dalam sebuah pernyataannya bahwa pihaknya menerima tawaran pihak Eropa untuk menghadiri pertemuan Komisi JCPOA untuk membahas mengenai kembalinya pada kesepakatan nuklir dengan Iran.
Reuters melaporkan hari ini, dengan mengutip sumber informasi, bahwa pemerintah Biden telah memberi tahu rezim Zionis tentang keputusannya untuk bernegosiasi dengan Iran untuk kembali ke JCPOA sebelum pengumuman resmi berita tersebut.
Menurut laporan itu, pemerintah Biden bermaksud untuk meredam rezim Zionis supaya tidak terkejut dengan rencananya untuk mencabut aktivasi mekanisme pemicu dan untuk mengklaim pengembalian sanksi terhadap Iran di Dewan Keamanan.
Sumber yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada Reuters bahwa Biden belum secara pribadi memberi tahu Netanyahu dalam percakapan telepon langsung tadi malam tentang perubahan kebijakan AS tentang kesepakatan nuklir Iran.
Juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price mengatakan dalam sebuah pernyataan pagi ini bahwa dia akan menerima undangan Uni Eropa untuk menghadiri pertemuan P5 + 1 dengan Iran.
Di sisi lain, Danny Danon, mantan duta besar rezim Zionis untuk Amerika Serikat, menentang keputusan Washington bernegosiasi dengan Iran untuk kembali pada kesepakatan JCPOA.
“Mereka tahu apa yang kami harapkan, Mereka menyadari adanya kecacatan dari perjanjian ini. Kami sudah menyatakannya dan menjelaskannya kepada Dewan Keamanan beberapa kali,” kata Danon kepada Newsweek.
Pagi ini, Perwakilan Sementara AS untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa juga mencabut klaim mantan pemerintahan AS bahwa semua sanksi PBB terhadap Iran telah dicabut dalam sebuah surat kepada ketua Dewan Keamanan.
Amerika Serikat menarik diri sekitar tiga tahun sebelum kesepakatan nuklir dengan Iran dan memperluas sanksi terhadap Teheran. Menyusul pergantian pemerintahan di Amerika Serikat pada awal Februari tahun ini, pemerintahan baru AS terus menjatuhkan sanksi yang sama.
Republik Islam Iran telah menekankan bahwa bagi Teheran, kembalinya Amerika Serikat ke Dewan Keamanan PBB bukanlah masalah penting, tetapi yang penting adalah pencabutan sanksi AS terhadap Iran.
Baca juga: Pakar Politik Eropa: Biden Harus Hidupkan Kembali JCPOA