Netanyahu: Setelah Gencatan Senjata, Tidak Mungkin Israel akan Berhenti Berperang

Netanyahu Setelah Gencatan Senjata, Tidak Mungkin Israel akan Berhenti Berperang

Tel Aviv, Purna Warta Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bersikeras bahwa rezimnya akan kembali berperang di Gaza setelah berakhirnya gencatan senjata enam hari dengan gerakan perlawanan Palestina Hamas.

Netanyahu mengeluarkan pernyataan video pada hari Rabu (29/11), mengatakan bahwa rezim Israel belum mencapai tujuan yang dinyatakannya pada awal perang di Gaza pada awal Oktober.

Baca Juga : Teks Lengkap Pidato Dubes Iran di Majelis PBB; Serukan PBB Tetapkan Zionisme sebagai Rasisme

“Sejak awal berperang, saya menetapkan tiga tujuan – melenyapkan Hamas, mengembalikan semua korban penculikan, dan memastikan bahwa Gaza tidak lagi menjadi ancaman bagi Israel. Ketiga tujuan ini tetap pada tempatnya,” ujarnya.

Netanyahu mengklaim pemerintahannya mencapai “prestasi yang sangat besar,” merujuk pada pertukaran tahanan Palestina dengan tawanan Israel yang ditahan oleh Hamas.

Ia mengatakan pembebasan para tawanan “hanya terdengar khayalan” sebelum gencatan senjata dengan Hamas diumumkan pekan lalu.

“Tidak mungkin kami tidak akan kembali berjuang sampai akhir. Ini adalah kebijakan saya,” tambah Netanyahu.

Pernyataan itu disampaikan hanya beberapa jam sebelum berakhirnya perpanjangan gencatan senjata di Gaza yang mulai berlaku pada hari Jumat dan diperpanjang selama dua hari hingga Rabu.

Hamas mengatakan negosiasi perpanjangan baru sedang berlangsung antara kelompok tersebut dan mediator yang dipimpin oleh Qatar.

Media Israel mengatakan pembicaraan untuk memperbarui perjanjian gencatan senjata tidak berhasil. Namun mereka mengatakan bahwa para pejabat Israel yakin bahwa sekitar 150 tawanan Israel, termasuk banyak petugas militer, polisi dan intelijen, masih ditahan oleh Hamas.

Baca Juga : Angkatan Laut Iran Cegat Kapal Induk AS di Laut Oman

Operasi militer skala penuh Israel di Gaza yang dimulai pada 7 Oktober sebagai respons terhadap operasi Hamas telah menewaskan lebih dari 15.000 orang di wilayah tersebut.

Selain pertukaran tawanan Israel dengan tahanan Palestina, perjanjian gencatan senjata di Gaza mencakup jeda pertempuran dan pelonggaran blokade Israel yang melumpuhkan wilayah kecil tersebut untuk memungkinkan pengiriman bantuan kemanusiaan kepada orang-orang yang membutuhkan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *