Tehran, Purna Warta – Negara-negara Teluk Persia telah memperingatkan AS bahwa mereka tidak akan membiarkan Washington menggunakan wilayah mereka untuk melakukan serangan terhadap Iran jika terjadi serangan balasan oleh Republik Islam di wilayah pendudukan Israel.
Situs berita yang berbasis di Inggris, Middle East Eye, mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya yang mengatakan bahwa Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Oman dan Kuwait telah meminta AS untuk tidak menggunakan pangkalan militer Amerika di wilayah mereka untuk melakukan serangan sebagai tanggapan terhadap potensi serangan Iran terhadap Israel.
Baca Juga : Khawatir dengan Pembalasan Iran, AS Bergegas Klaim Tidak Terlibat dalam Serangan ke Konsulat Iran
“Sekutu AS di Teluk Persia bekerja lembur untuk menutup jalur yang dapat menghubungkan mereka dengan pembalasan AS terhadap Tehran… dari pangkalan di dalam kerajaan mereka,” kata seorang pejabat senior AS kepada MEE yang tidak mau disebutkan namanya.
Negara-negara Teluk Persia dilaporkan telah mengajukan pertanyaan tentang rincian rumit dari perjanjian pangkalan yang mengizinkan puluhan ribu tentara Amerika ditempatkan di semenanjung yang kaya minyak itu.
Mereka juga berupaya mencegah pesawat tempur AS terbang di atas wilayah udara mereka jika Washington melakukan serangan balasan terhadap Tehran untuk mendukung Israel menyusul serangan mematikan rezim tersebut terhadap konsulat Iran di Suriah pada awal bulan ini.
Keengganan negara-negara Teluk Persia terjadi ketika pemerintahan Presiden AS Joe Biden bersiap menghadapi potensi serangan Iran terhadap entitas ilegal tersebut dan para pejabat Amerika saat ini dan mantan pejabat menekankan bahwa serangan balasan akan segera terjadi.
Pada tanggal 1 April, pesawat tempur Israel mengebom konsulat Iran di Damaskus, yang terletak di sebelah gedung kedutaan di distrik Mezzeh di Damaskus.
Baca Juga : Mengaji Ulang Hukum Hijab
Agresi tersebut menewaskan dua personel militer senior Iran yang sedang menjalankan misi penasehatan ke Suriah serta lima perwira pendamping mereka.
Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Iran mengatakan Brigadir Jenderal Mohammad Reza Zahedi, komandan Pasukan Quds IRGC dan wakilnya Jenderal Mohammad Hadi Haji Rahimi termasuk di antara tujuh korban serangan teroris tersebut.
Pemimpin Revolusi Islam Ayatullah Sayyid Ali Khamenei telah bersumpah bahwa Iran akan “menghukum” Israel dan membuat rezim jahat tersebut “menyesali” kejahatannya dalam membunuh penasihat militer negara tersebut di Suriah.