Beirut, Purna Warta – Sekretaris Jenderal Hizbullah Sayyid Hassan Nasrullah mengatakan pada upacara berkabung Muharram di Dahiya Selatan bahwa insiden ledakan pelabuhan Beirut sulit bagi semua orang Lebanon menerimanya dan masalah terpenting mengenai tragedi ini adalah adanya pihak yang menggunakannya sesuai dengan tujuan politik mereka.
Ledakan pelabuhan Beirut pada 4 Agustus 2020 menyebabkan 214 orang tewas dan lebih dari 6.500 orang terluka dan kerugian miliaran dolar, serta mengubah pelabuhan Beirut menjadi pelabuhan yang dilanda perang.
Baca Juga : Iran: Bom Atom Tidak Memiliki Tempat Dalam Doktrin Pertahanan Iran
Menurut laporan pemberitaan Al-Manar, Nasrullah mengatakan dalam kelanjutan pidato tadi malam (4/8) bahwa di antara mereka yang pantas disalahkan dalam insiden ledakan pelabuhan Beirut adalah media dan partai politik yang mencuri tragedi ini dan menggunakannya untuk tujuan politik sejak Perang Dunia II.
Dia menekankan bahwa beberapa orang memanfaatkan rasa sakit para korban dengan cara yang buruk dan tidak manusiawi untuk tujuan politik mereka, dan tujuan dari mereka yang secara finansial mendukung orang-orang ini adalah menggunakan tragedi ini untuk melawan poros perlawanan dan Hizbullah. Poros perlawanan memiliki bahan peledak asli secara militer dan tidak memerlukan amonium nitrat untuk membuat bahan peledak manual seperti yang terjadi pada ledakan di pelabuhan Beirut.
Nasrullah menegaskan bahwa penanggung jawab utama penutupan penyidikan dalam hal ini adalah orang yang tidak menerima pengunduran diri dari hakim yang menangani kasus ini. Ada pihak-pihak yang bertanggung jawab atas kejadian ini dan mereka belum diselidiki.
Sekjen Hizbullah lebih lanjut menyerukan kerja peradilan yang transparan dan membuka jalur peradilan baru dalam kasus ini, dan pengadilan mereka yang bertanggung jawab atas bencana tersebut, serta mengatakan bahwa ada orang-orang tertindas yang telah dibelenggu karena kasus ini. Jika anda menginginkan kebenaran, kasus ini harus dihapus dari penyalahgunaan politik.
Hizbullah Lebanon mengeluarkan pernyataan kemarin (Kamis/4 Agustus) pada peringatan kedua ledakan pelabuhan Beirut.
Baca Juga : Kampanye Penculikan UEA
Di awal pernyataan ini, ucapan belasungkawa disampaikan kepada keluarga para korban, baik Muslim maupun non-Muslim, dan dikatakan: “Selama dua tahun terakhir, kita telah menyaksikan gelombang luas serangan media dan politik, termasuk serangan palsu, dan tuduhan palsu, serta banyak provokasi yang menyebabkan ketegangan domestik yang berbahaya, dan itu akan menghancurkan keamanan dan stabilitas negara. Kami, terutama setelah peristiwa di wilayah Al Tayouneh, yang menyebabkan gugurnya dari beberapa orang. jika bukan karena keinginan besar kita untuk menutup jalur hasutan sejak awal dan memutuskan jalan bagi mereka yang mencari perang saudara, maka kehancuran yang lebih bagi Lebanon akan terjadi.”