Riyadh, Purna Warta – Berbagai reaksi terus mengecam agenda Musim Riyadh (Riyadh Season) yang identik dengan narkoba, pelecehan dan penyimpangan dari identitas Islamnya, yang telah dipromosikan Arab Saudi selama beberapa dekade.
“Imagine More” menjadi slogan musim kedua Riyadh. Tetapi perubahan yang cepat di Kerajaan, yang berlawanan dengan identitas Islam yang telah coba dilestarikan selama beberapa dekade, tidak lagi meninggalkan ruang imajinasi bagi pengamat dan masyarakat.
Baca Juga : [KARIKATUR] – Gila! Menurut Investigasi Arab Saudi Adalah Surganya Narkotika
Setelah berakhirnya festival MDLBeast, tagar #ايقافموسمالرياض_مطلب dan #Stop_Riyadh_Season_Demand terus menjadi trending media sosial teratas, untuk menekan Otoritas Hiburan Saudi untuk menghentikan kegiatan musim Riyadh.
Ribuan tweet dari berbagai negara Arab dan Islam, dan bahkan dari dalam Arab Saudi, menyatakan ketidakpuasan mereka dengan manifestasi festival, yang mereka gambarkan sebagai “tidak normal” dan belum pernah terjadi sebelumnya.
Para Aktivis media sosial menuduh Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman “mengalihkan jalan Saudi untuk membuka jalan bagi akses ke takhta.”
ابن سلمان أضعف المملكة عن طريق تجريدها من قوتها الداخلية، فلم يُبقِ فيها صاحب رأي ولا صاحب قوة إلا وأبعده، وكذلك أضعف حضورها الدولي عن طريق نسج العداوات مع دول الجوار والإقليم.
المملكة في عهده تسير نحو المجهول، فلا أفق واضح ولا مستقبل مُطمئن.— فؤاد كوثر | Fuad Kawther (@fuadkawther) December 23, 2021
Sebuah akun @fahadlghofaili menuliskan dalam tweetnya, “Bin Salman melemahkan kerajaan dengan melucuti kekuatan internalnya, tidak ada seorang pun yang memiliki pendapat atau orang yang memiliki kekuatan atau kekuasaan, kecuali Bin Salman mengusirnya dan mengasingkannya, serta melemahkan kehadiran internasional kerajaan dengan menjalin permusuhan dengan negara-negara tetangga dan kawasan.”
“Selama masa pemerintahannya, kerajaan bergerak menuju hal yang tidak diketahui, tanpa cakrawala yang jelas dan tidak ada masa depan yang meyakinkan,” lanjutnya.
Baca Juga : Yaman: Serangan Koalisi Saudi terhadap Pusat Medis adalah Kejahatan Perang
Di sisi lain, ada banyak pihak yang menolak untuk menghentikan musim Riyadh, dan menganggap bahwa suara-suara oposisi membesar-besarkan ketakutan akan perubahan, dan bersikeras untuk menyita hak hidup dan hiburan rakyat.
لا يبعد عنا ما حل بالأندلس، من أهم أسباب سقوط الأندلس
♦️ انتشار اللهو والغناء
♦️ الانحلال والخمور وشتى صور الفساد
♦️ اختيار بعض النساء لنشر الفساد بين المجتمع
♦️ خيانة بعض العلماء للمسؤولية الإسلامية العامة
.
ما يجري في المواسم لا يبشر بخير
.#موسم_الرياض #ايقاف_موسم_الرياض_مطلب pic.twitter.com/0ukt8iVqsQ— د. حنان العتيبي (@Dr_Utaybi) December 25, 2021
Di sisi lain, sebuah akun dengan id @Dr_Utaybi men-tweet, ” Tidak jauh dari Kami dari apa yang terjadi di Andalusia, alasan-alasan terpenting runtuhnya Andalusia adalah:
️ Penyebaran bersenang-senang senda gurau dan nyanyian
️ Pergaulan bebas, miras dan berbagai bentuk korupsi
️ Memilih beberapa wanita untuk menyebarkan penyimpangan di masyarakat
️ Pengkhianatan oleh beberapa ulama dari tanggung jawab umum Islam.
Apa yang terjadi di musim bukanlah pertanda baik.”
إن نظام ابن سلمان مدرك جيدًا أن نبلاء في بلاد الحرمين لن يسكتوا على الجرائم والمخالفات التي ارتكبها ، فاختار أن يسكتهم على طريقته: إما أن يعتقلهم أو يهددهم بالقبض عليهم. أو منعهم من السفر أو قتلهم.#أنا_مواطن #ايقاف_موسم_الرياض_مطلب
— 🇵🇸🇸🇦سوبر-ليد🇸🇦🇵🇸 (@Super1LED) December 25, 2021
Akun dengan id @Super1LED juga menuliskan, “Rezim Bin Salman sangat menyadari bahwa para bangsawan di tanah Dua Masjid Suci tidak akan tinggal diam atas kejahatan dan pelanggaran yang dia lakukan, jadi dia memilih untuk membungkam mereka dengan caranya sendiri:
1. Entah menangkap mereka atau mengancam akan menangkap mereka.
2. Mencegah mereka bepergian atau membunuh mereka.”
في المساجد: عليك الالتزام بالتباعد
في الحفلات: خذ راحتك#ايقاف_موسم_الرياض_مطلب— فؤاد كوثر | Fuad Kawther (@fuadkawther) December 25, 2021
Sebuah akun twitter lain menyampaikan sarkasmenya, “Di masjid: Anda harus mematuhi jarak jamaah. Di pesta: santai saja.
Jaringan Bloomberg Amerika, mengatakan bahwa festival MDLBeast yang diadakan sebagai bagian dari kegiatan musim Riyadh untuk tahun ini, menyaksikan penyebaran alkohol dan narkoba.
A music festival with men and women dancing side by side would have been unthinkable in Saudi Arabia 5 years ago – this year, organizers of "MDL Beast" say 180,000 attended their opening night.@viviannereim reports on the festival pushing the boundaries of a changing kingdom pic.twitter.com/zZDjvgtEgS
— Bloomberg Originals (@bbgoriginals) December 19, 2021
Tweet bloomberg tersebut menyebutkan, “Sebuah festival musik dengan pria dan wanita menari berdampingan tidak akan pernah terpikirkan di Arab Saudi 5 tahun lalu – tahun ini, penyelenggara “MDL Beast” mengatakan 180.000 menghadiri malam pembukaan mereka.@viviannereim melaporkan festival mendorong batas-batas perubahan kerajaan.”
Jaringan Bloomberg menyiarkan video korespondennya di Riyadh, Vivan Nirim, di mana dia mengatakan bahwa dia telah memperhatikan orang-orang mabuk dan orang lain menggunakan narkoba di dalam festival, dan bahwa dia telah melihat sebuah fenomena menarik terkait dengan “keterbukaan Kerajaan terhadap budaya homoseksualitas”, menekankan bahwa peristiwa tersebut termasuk dalam rencana Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman dan visi 2030.
Baca Juga : Foreign Policy: Saudi Menjadi Ibukota Barang Terlarang Asia Barat
Sementara itu, seorang wanita peserta asal Amerika dalam festival tersebut mencela suasana pesta MDLBeast karena adanya pelecehan, dan menekankan bahwa banyak gadis dilecehkan.
https://youtu.be/fay6-b9fdAs