Purna Warta – Dalam sebuah wawancara dengan Russia Today, Aisha al-Fitouri, seorang pengawal mantan pemimpin Libya Muammar Gaddafi, mengklaim bahwa Gaddafi masih hidup dan orang yang terbunuh dalam apa yang disebut Musim Semi Arab pada 2011 adalah salah satu orang terdekat Ghaddafi, bukan dirinya.
Baca Juga : Pasukan Israel Serang Pengunjuk Rasa di Tepi Barat, 42 Orang Terkena Peluru
Dia menjelaskan bahwa Khadafi tidak memasuki kota Sirte selama terjadi kerusuhan. Orang yang memasuki kota itu adalah orang yang mirip dengan Khadafi bernama Hamid Abu Manyar Gaddafi. Adapun Muammar Gaddafi sendiri telah pergi ke Bani Walid (di Libya utara), lalu pergi.
Al-Fitouri melanjutkan: “Saya yakinkan kepada bangsa saya bahwa pemimpin saya sedang baik-baik saja dan bahwa dia memimpin perlawanan.”
Untuk memperkuat klaimnya, Gaddafi ditanya oleh salah satu perwira yang terpisah mengapa dia tidak kembali ke Libya, dan dia menjawab: “Jika Anda menunjukkan Hamid Abu Maniar Gaddafi, saya akan kembali.” Menurut orang ini, ini pertanda bahwa orang yang dibunuh adalah Hamid Abu Maniar dan bukan Muammar Gaddafi.
Baca Juga : Pengadilan Denmark Nyatakan 3 Orang Iran Bersalah Karena Jadi Mata-Mata untuk Arab Saudi
Sepuluh tahun yang lalu (2011), pengunjuk rasa bersenjata di Libya mengibarkan bendera Libya baru di atas pusat kota, tempat kelahiran diktator Libya Muammar Gaddafi. Setelah bentrokan, diumumkan bahwa pemimpin Libya saat itu Muammar Gaddafi telah terbunuh di tangan para pengunjuk rasa bersenjata dan tubuhnya telah dibawa ke Misrata.