Mokhber: Partisipasi Pemilih di Seluruh Iran Kuat

Teheran, Purna Warta – Presiden sementara Iran Mohammad Mokhber mengatakan laporan awal dari tempat pemungutan suara menunjukkan partisipasi pemilih dalam pemilihan presiden Iran kuat.

Baca juga: UNICEF Soroti Banyaknya Korban Jiwa Anak-Anak di Gaza di Tengah Perang Israel yang Berkelanjutan

“Orang-orang selalu menyadari tanggung jawab dan telah menunjukkan partisipasi yang besar pada berbagai kesempatan, termasuk pemilu,” kata Mokhber kepada wartawan di sela-sela kunjungannya ke Masjid Lorzadeh di Teheran.

“Pengamatan saya dari kunjungan ke berbagai tempat pemungutan suara mengonfirmasi bahwa ada partisipasi yang kuat dalam proses pemilu,” katanya.

Tanggung jawab pemerintah adalah menyiapkan tempat untuk jumlah pemilih yang tinggi, kata Mokhber, seraya menambahkan bahwa keamanan telah ditetapkan dengan baik dan “tidak ada kekhawatiran” untuk menyelenggarakan pemilu.

Pemilu dadakan diadakan setelah meninggalnya mantan Presiden Ebrahim Raisi secara tak terduga dalam kecelakaan helikopter pada 19 Mei 2024.

Tempat pemungutan suara akan ditutup pada pukul 18.00 (14.30 GMT), dapat diperpanjang oleh kementerian dalam negeri jika diperlukan.

Lebih dari 61 juta orang berhak untuk memilih, kata kepala kantor pusat pemilu.

Pemungutan suara sedang berlangsung di 58.640 tempat pemungutan suara di seluruh negeri, sebagian besar di sekolah dan masjid. Proyeksi awal hasil pemilu diperkirakan akan keluar pada Sabtu pagi dan hasil resminya akan keluar pada Minggu.

Sementara itu, Menteri Dalam Negeri Ahmad Vahidi telah menyarankan masyarakat untuk mendatangi tempat pemungutan suara pada dini hari.

“Kami meyakinkan masyarakat bahwa pemilu akan diselenggarakan dalam lingkungan yang adil dan aman,” katanya kepada wartawan pada hari Jumat.

Ia mencatat bahwa lebih dari 58.000 tempat pemungutan suara di Iran dan 344 tempat pemungutan suara di luar negeri mengumpulkan suara masyarakat.

Baca juga: Utusan Iran untuk PBB: Israel Sengaja Menargetkan Anak-anak dalam Perang Gaza

“Pemilu adalah unjuk demokrasi agama dan otoritas” negara, tambahnya.

Ia juga menggarisbawahi bahwa para kandidat tidak diizinkan untuk menjalankan kampanye pada hari Jumat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *