Miris, Anak di Bawah Umur Pun Tak Luput dari Golok Penjagal Saudi

Miris, Anak Di Bawah Umurpun Tak Luput dari Golok Penjagal Saudi

Purna Warta – 8 anak di bawah umur berkewarganegaraan Saudi dari Mazhab Syiah dijatuhi hukuman mati tanpa mengajukan satupun penjelasan tuduhan kepada keluarga mereka. Dari sekian banyak nama ini, tercatat nama Abdullah al-Huwaiti, 13 tahun, yang menarik perhatian warga dunia maya.

Dalam kebijakan pelanggaran HAM terbarunya, para petinggi Arab Saudi menjatuhkan hukuman atau eksekusi mati terhadap delapan anak-anak tak berdosa yang notabene rakyatnya sendiri. Media serta organisasi HAM mengecam keras kebijakan ini dengan menekankan bahwa semua anak-anak ini bermazhab Syiah. Lebih buruknya lagi, semua anak-anak tersangka ini dihukum dengan tuduhan kejahatan yang tak jelas, di mana tindak kejahatan itu sangat tidak mungkin dilakukan oleh anak di bawah umur.

Baca Juga : Hubungan Rahasia antara Arab Saudi dan Zionis Israel

Abdullah al-Darazi, Ali Hassan al-Subaiti, Hassan Zaki al-Faraj, Jalal Al Labad, Mahdi al-Muhsin, Javad Qariris dan Yousef al-Mansaf merupakan 7 anak-anak di bawah umur Saudi yang dihukum mati oleh pengadilan dengan cara dingin tanpa pengajuan bentuk tuduhan. Anak kedelapan dari mereka ini adalah Abdullah al-Huwaiti yang merupakan anak yang paling kecil di antara mereka. Dia ditangkap di saat berumur 13 tahun dan sekarang sudah berumur 20 tahun di penjara.

Riwayat dari kasus al-Huwaiti dimulai ketika pihak keamanan Saudi menggeruduk rumah keluarga al-Huwaiti pada 8 Mei 2017. Mereka menangkap Abdullah al-Huwaiti dengan tuduhan pencurian dan pembunuhan. Al-Huwaiti merupakan anak yang besar di keluarga tak mampu Syiah. 27 Oktober 2019, pengadilan pidana wilayah Tabuk, utara Saudi, menjatuhkan hukuman mati kepada Abdullah al-Huwaiti atas tuduhan pencurian bersenjata di toko perhiasan dan pembunuhan seorang polisi dengan senjata panas di provinsi Duba.

Dalam tweetnya, Ibunda al-Huwaiti menulis, “Pengadilan pidana Tabuk telah mengorbankan putraku demi menutup kesalahan dan melindungi penjahat. Pengadilan Tabuk tidak mempertimbangkan sama sekali kehadirannya di tengah-tengah keluarga bersama saudara dan teman-temannya di malam kejadian dan mereka telah menginjak-injak hukum… Dengan sengaja pengadilan menjatuhkan tuduhan kepada Abdullah sebagai penjahat demi lepas dari tanggung jawabnya dalam kasus ini.”

saudi

Bunda Abdullah al-Huwaiti bersama orang tua lainnya dari anak-anak ini berkali-kali menuntut di Twiter dukungan serta bantuan dari para Menteri Saudi untuk menindak kejahatan di provinsi Duba dan ombak ketidakadilan. Mereka menuntut petinggi Saudi untuk mengakhiri ketidakadilan atas anaknya, Abdullah dan memeriksa kembali kasus ini. Situasi anak-anak terpenjara lainnya juga seperti ini.

Baca Juga : Iran: Para Pemimpin di Belakang Kerusuhan Iran Dilatih di 8 negara

Kecaman atas kebijakan ini terus mengalir di Arab Saudi. Para peselancar dunia maya menuntut akhir dari kasus ini dengan hastag اوقفوا_المذبحة#.

Ali Hashim dalam tweetnya menulis, “Abdullah al-Huwaiti ketika ditangkap tak lebih dari umur 13 tahun dan pengadilan pidana Tabuk menjatuhkan eksekusi mati di awal bulan Maret 2022.”

saudi

Salah satu karikatur Arab mengupload karikatur Abdullah al-Huwaiti yang menjadi perhatian para peselancar dunia maya lainnya. Karikatur menceritakan Mohammed bin Salman, Putra Mahkota Saudi, sedang menyembelih leher Abdullah al-Huwaiti dan dituliskan julukan baru bagi Sang PM baru dengan sebutan Abu Minshar. Sebuah julukan yang juga diberikan kepada Bin Salman dalam kasus pembunuhan Jamal Khashogi.

Baca Juga : Penggagalan Upaya Penjarahan Minyak Yaman

saudi

Saat ini, kecaman kepada rezim Saudi meningkat. Salah satu warga Irak mentweet, “Saya yakin bahwa si Lalim akan meminum air cawan penindasannya. Saat ini lakukanlah apapun yang Anda mau, namun ketahuilah bahwa setelah ini, Anda akan pergi sendirian menghadap Tuhan.”

saudi

Salah seorang peselancar dunia maya asal Yaman juga mentweet, “Zaman kaum Fir’aun modern akan segera berakhir. Fir’aun berada di puncak kekuasaan dan keagungannya, namun kejahatan telah membuatnya tenggelam di laut. Dan akhir Fir’aun zaman modern sudah sangat dekat, itupun dengan menyembelih…”.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *