Militer Israel dalam Siaga Tinggi Jelang Pidato Nasrallah tentang Perang Gaza

Militer Israel dalam Siaga Tinggi Jelang Pidato Nasrallah tentang Perang Gaza

Beirut, Purna Warta Militer Israel berada dalam siaga tinggi ketika Sekretaris Jenderal gerakan perlawanan Hizbullah Lebanon Sayyed Hassan Nasrallah dijadwalkan memberikan pidato di televisi, pidato pertamanya sejak serangan gencar Israel di Jalur Gaza dimulai.

Baca Juga : Kemlu Iran: AS Terlibat dalam Genosida Warga Palestina

Media Israel dilaporkan akan menutup pidato Nasrallah sebagai bagian dari upaya putus asa rezim Tel Aviv untuk meringankan beban psikologis penduduk wilayah pendudukan.

Pemimpin Hizbullah pada jam 3 sore. Waktu Beirut (1300 GMT) pada hari Jumat akan memecah keheningan selama berminggu-minggu sejak kelompok perlawanan Palestina yang berbasis di Gaza melakukan Operasi Badai al-Aqsa, operasi terbesar mereka melawan rezim pendudukan Israel selama bertahun-tahun.

Para analis berpendapat bahwa pidato pemimpin kelompok perlawanan Hizbullah dapat berdampak pada wilayah tersebut.

Dua tentara Israel terluka dalam serangan drone Hizbullah

Sementara itu, militer Israel mengumumkan bahwa seorang tentara terluka sedang dan seorang lainnya terluka ringan dalam serangan pesawat tak berawak Hizbullah terhadap posisi tentara di kawasan Gunung Dov di perbatasan Lebanon tadi malam.

Kedua tentara tersebut dibawa ke rumah sakit untuk mendapat perawatan lebih lanjut.

Awal pekan ini, seorang pejabat tinggi Hizbullah mengungkapkan pesan terbaru Amerika Serikat kepada gerakan perlawanan Lebanon, di mana Washington telah meminta kelompok tersebut untuk tidak terlibat konflik dengan rezim Israel.

“Pesan-pesan ini, yang disampaikan secara terpisah dan berulang-ulang, merupakan permohonan kolektif Amerika Serikat dan beberapa sekutunya, yang mendesak Hizbullah untuk menahan diri terlibat dalam pertempuran dengan rezim Zionis,” katanya.

Baca Juga : Pangkalan Militer AS di Irak utara dan Suriah Timur Diserang Drone Bermuatan Bahan Peledak

Pejabat Hizbullah tersebut menyoroti bahwa tanggapan gerakannya “tegas”, menggarisbawahi independensi kelompok tersebut dan komitmen teguh terhadap agendanya sendiri.

“Kami telah secara eksplisit menyatakan bahwa kewajiban kami saat ini adalah mempertahankan kehadiran yang kuat di berbagai bidang, baik di bidang militer, organisasi, atau intelijen,” katanya.

“Kami siap bertindak tanpa bisa diprediksi kapan pun situasinya diperlukan,” kantor berita Tasnim mengutip pernyataan pejabat tersebut.

Hizbullah telah memperingatkan bahwa mereka akan bergabung dengan kelompok perlawanan Palestina Hamas dan sekutunya dalam perang melawan Israel jika rezim tersebut meningkatkan agresinya terhadap Gaza dan jika pasukan militer asing turun tangan untuk membantu rezim Israel dalam pertempuran tersebut.

Hizbullah mengatakan Israel runtuh setelah Operasi Badai Al-Aqsa yang dilakukan perlawanan Palestina terhadap wilayah pendudukan pada 7 Oktober.

Wakil Sekretaris Jenderal Hizbullah Sheikh Naim Qassem mengatakan bulan lalu bahwa gerakan Lebanon adalah inti dari kampanye perlawanan regional untuk mempertahankan wilayah Palestina yang terkepung di Jalur Gaza dari agresi Israel yang sedang berlangsung.

Baca Juga : Nasrallah: Operasi Badai Al-Aqsa Sepenuhnya Milik Palestina

Dalam sebuah postingan yang dipublikasikan di media sosial, Syekh Qassem mengatakan bahwa Hizbullah akan selalu siap semaksimal mungkin untuk mempertahankan Gaza dan menghadapi penjajah Palestina.

Ia mengatakan Amerika Serikat dan Eropa harus bertanggung jawab atas kekejaman yang dilakukan rezim Zionis Israel terhadap anak-anak dan perempuan di Gaza.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *