Tehran, Purna Warta – Iran sedang berusaha untuk membuat pusat gas bekerja sama dengan mitra dagang Eurasia, Menteri Perminyakan Javad Owji mengumumkan pada hari Rabu (7/6). Langkah tersebut merupakan bagian dari upaya Tehran untuk memperkuat kerja sama regional dan meningkatkan posisinya di pasar energi global.
Baca Juga : Komandan Angkatan Laut IRGC: Tidak Perlu Angkatan Laut Lintas Wilayah di Teluk Persia
Iran adalah salah satu produsen minyak dan gas terbesar di dunia, menjual sebagian besar energinya ke pasar Asia meskipun ada ancaman sanksi sekunder AS. Proyek baru direncanakan untuk wilayah Asaluyeh di provinsi Bushehr selatan, kata RT.
“Memiliki 33 triliun meter kubik cadangan gas dan berkat kerja sama Turkmenistan, Rusia, dan Qatar, kami berusaha menjadi pusat gas,” kata menteri tersebut kepada wartawan, dan menegaskan bahwa kondisinya sudah siap untuk mencapai tujuan itu.
Iran juga telah memperkuat kerja sama energi dengan Rusia, yang menurut Owji, dapat membantu ambisi pusat energi Republik Islam Iran tersebut. Kedua negara memiliki investasi bersama dalam eksplorasi dan produksi, perjanjian pertukaran teknologi, dan kesepakatan untuk bersama-sama membangun jaringan pipa minyak dari Iran ke Oman dan Pakistan. Bulan lalu, Tehran dan Moskow menyegel dua perjanjian kerja sama besar dan delapan nota kesepahaman yang mencakup segala hal mulai dari energi dan teknologi hingga penciptaan pasar bersama.
Baca Juga : Pasukan Israel Serang Pengunjuk Rasa Anti-Pemukiman di Seluruh Tepi Barat
Wakil Perdana Menteri Rusia Alexander Novak mengatakan baru-baru ini bahwa Iran dan Rusia sedang bernegosiasi untuk membuat platform gas elektronik di Iran utara.
Menurut Novak, Iran dan Rusia akan mengembangkan kerja sama mereka di bidang energi, itulah sebabnya raksasa Rusia Gasprom mengejar pengembangan ladang gas bersama Kish dan South Pars.