Jalur Gaza, Purnawarta – Pasca Perang 11 Hari dan sejumlah pelanggaran gencatan senjata yang dilakukan oleh Israel, ratusan selongsongan mortir serta rudal yang gagal meledak ditemukan berserakan di Jalur Gaza. Sebuah media lokal melaporkan bahwa tim ahli Palestina menemukan setidaknya 1.200 selongsongan yang gagal meledak.
Direktur UNRWA, Mattias Schmale mengatakan bahwa selongsongan-selongsongan tersebut bahkan ditemukan dibawah bangunan sekolah di Gaza. Tercatat, selongsongan-selongsongan tersebut membunuh 19 orang dan melukai 170 lainnya sepanjang tahun 2014 hingga 2020.
Selain warga sekitar, sejumlah komunitas amal internasional juga membantu proses penjinakan dan pengangkatan bahan-bahan peledak tersebut. Salah satunya adalah Palang Merah Internasional. “Selongsongan-selongsongan yang gagal meledak ini tetap menjadi ancaman nyata bagi nyawa masyarakat di Gaza..” ujar Komite Palang Merah Internasional yang bertugas di lokasi.
Proses tersebut juga memakan korban. Pada 2 Juni 2021 lalu, seorang anggota Hamas tewas saat mencari selongsongan-selongsongan tersebut di Gaza. Seminggu setelah itu, seorang kakak beradik berusia 16 dan 8 tahun menemukan selongsongsan rudal di wilayah pertanian sekitar rumahnya. Misil tersebut tiba-tiba meledak dan melukai keduanya. Sang adik meninggal dunia sehari setelahnya, sedangkan sang kakak berhasil selamat namun harus kehilangan kedua jarinya.