Tehran, Purna Warta – Menteri Luar Negeri Mesir menyatakan kesiapan negaranya untuk memperkuat dan meningkatkan hubungan dengan Iran saat berkunjung ke Teheran.
Menteri Luar Negeri Mesir Sameh Shoukry melakukan kunjungan penting ke Teheran pada hari Rabu untuk menghadiri upacara penghormatan kepada mendiang Presiden Iran Ebrahim Raisi dan rombongan, yang tewas dalam kecelakaan helikopter pada 19 Mei.
Baca Juga : Presiden Kolombia Perintahkan Pembukaan Kedutaan Besarnya di Palestina
Shoukry menjadi menteri luar negeri Mesir pertama yang mengunjungi Iran setelah kemenangan Revolusi Islam pada tahun 1979.
Diplomat terkemuka Mesir mengadakan pertemuan dengan penjabat presiden Iran, Mohammad Mokhber, di sela-sela acara tersebut.
Mengekspresikan belasungkawanya atas meninggalnya presiden Iran, Shoukry mengatakan, “Saya berharap kami dapat mengunjungi Iran dalam kondisi yang lebih baik, tetapi sekarang, saya menyampaikan pesan belasungkawa kami kepada Tuan Abdel Fattah El-Sisi, presiden (Mesir) , dan Tuan Ahmed el-Tayeb, Imam Besar Al-Azhar, atas kehilangan yang menyedihkan bagi pemerintah dan bangsa Iran.”
Dia juga menyoroti peran luar biasa mendiang presiden dan menteri luar negeri Iran dalam interaksi dan konvergensi di antara negara-negara Islam, situs web presiden melaporkan.
Shoukry kemudian menekankan kepentingan Mesir dalam mengembangkan dan memperkuat hubungan dengan Iran dan berkata, “Republik Islam Iran adalah sistem yang mengakar dengan landasan yang kuat. Kami yakin bahwa meskipun terjadi peristiwa yang tidak menguntungkan ini, masa kritis ini akan berlalu.”
Sementara itu, Mokhber berterima kasih kepada pemerintah dan rakyat Mesir atas kebaikan dan simpati mereka terhadap Iran.
“Kita telah kehilangan tokoh-tokoh hebat, pekerja keras, penuh kasih sayang dan efisien, dan kehilangan mereka merupakan kehilangan yang menyedihkan bagi bangsa Iran, namun dengan empati, kita akan melewati masa-masa sulit ini,” kata penjabat presiden tersebut.
Mokhber juga menyoroti latar belakang sejarah dan peradaban Iran dan Mesir serta kepentingan bersama mereka, dengan mengatakan, “Pemulihan hubungan dan pengembangan serta pendalaman interaksi antara kedua negara, terutama di sektor budaya, politik dan ekonomi, akan terus berlanjut dengan kekuatan. .”
Baca Juga : Disela Pemakaman Mendiang Raisi, Tokoh-tokoh Front Perlawanan Bersidang di Teheran
Sebuah helikopter yang membawa Presiden Raisi dan rombongan jatuh di hutan pegunungan barat laut pada 19 Mei.
Kecelakaan itu menewaskan Presiden Raisi, Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian, pemimpin salat Jumat Tabriz Ayatollah Mohammad Ali Al-e-Hashem, Gubernur Azarbaijan Timur Malek Rahmati, komandan tim keamanan presiden, dua pilot dan seorang awak pesawat.