Riyadh, Purna Warta – Menurut situs web France 24, menteri luar negeri Arab Saudi mengatakan dalam sebuah wawancara dengan media ini pada Jumat malam bahwa Riyadh memiliki kekhawatiran tentang kemungkinan kebangkitan kembali kesepakatan nuklir antara kekuatan Barat dan Iran, terutama mengenai inspeksi oleh Badan Energi Atom Internasional.
Baca Juga : Kenapa Turki Berpaling ke Suriah?
Namun, dia menekankan bahwa bahkan kesepakatan yang cacat lebih baik daripada tidak ada kesepakatan sama sekali.
Menteri Luar Negeri Arab Saudi menyatakan bahwa masih ada perbedaan dengan Iran yang saat ini menghalanginya untuk bertemu dengan mitranya dari Iran.
Dia menekankan bahwa kami pasti berniat untuk menjalin hubungan positif dengan Iran.
Mengenai Ukraina, Bin Farhan al-Saud juga mengatakan Riyadh telah bekerja di belakang layar untuk waktu yang lama untuk menukar tahanan minggu ini, yang termasuk Rusia dan Ukraina, serta beberapa warga negara Barat.
Dia menyatakan bahwa Putra Mahkota Saudi Mohammad bin Salman telah memiliki beberapa kontak dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dan bersedia untuk berpartisipasi lebih banyak untuk upaya mediasi.
Baca Juga : Tim Forensik Tehran Laporkan Tidak ada Bukti Kekerasan Fisik pada Jenasah Mahsa Amini
Menteri Luar Negeri Saudi juga mengatakan tentang Yaman, gencatan senjata di Yaman, yang dinegosiasikan pada Mei dan diperpanjang dua kali, tidak mungkin diperpanjang lagi setelah tanggal perpanjangan kedua pada akhir September.