Tehran, Purna Warta – Menteri Perminyakan Iran mengatakan sanksi yang dijatuhkan terhadap negaranya tidak dapat menghambat perkembangan negara tersebut dalam industri minyak.
Baca Juga : Raisi Desak Para Pemimpin Negara-negara Islam Promosikan Perdamaian di Kalangan Umat Islam
Berbicara kepada wartawan di sela-sela upacara penandatanganan kontrak peningkatan tekanan gas di Ladang Gas Pars Selatan, Javad Owji menekankan kembali bahwa sanksi tidak dapat menghalangi Iran mengembangkan industri minyak dan gasnya.
Menteri Perminyakan memperkirakan pertumbuhan ekonomi negara dengan dan tanpa minyak masing-masing lebih dari 5 dan 2,5 persen.
Pertumbuhan ekonomi negara di sektor minyak mencapai 20 persen, tambahnya.
Di bagian lain pidatonya, Owji mencatat bahwa terpilihnya kembali mantan presiden AS Donald Trump tidak akan berdampak pada ekspor minyak Iran, yang telah meningkat pesat pada pemerintahan Presiden Ebrahim Raisi.
Kementerian perminyakan bekerja sama dengan sejumlah perusahaan Rusia di beberapa ladang minyak, katanya, seraya menambahkan bahwa kerja sama ini telah meningkatkan produksi minyak harian Iran hingga 200.000 barel.
Baca Juga : Ayatullah Khamenei Anugerahkan ‘Medal of Conquest’ kepada Panglima IRGC
Dia lebih lanjut menyatakan bahwa 200.000 barel minyak akan ditambahkan ke volume produksi di ladang minyak Azadegan Selatan pada paruh pertama tahun kalender Iran berikutnya (mulai tanggal 21 Maret 2024).