Manamah, Purna Warta – Menteri Dalam Negeri Bahrain menekankan bahwa Iran adalah musuh utama negaranya. Ia menegaskan negaranya lebih memilih untuk bersahabat dengan Amerika Serikat dan Israel.
“Musuh pertama, kedua dan ketiga kami adalah Iran, dan kami mempercayai rezim dan Amerika Serikat untuk memastikan keamanan kami setelah penandatanganan perjanjian kompromi dengan rezim Zionis,” kata Menteri Dalam Negeri Bahrain Rashid bin Abdullah Al Khalifa.
Baca Juga : Erdogan Tak Terima Biden Sebut Tragedi 1915 Sebagai Genosida oleh Kekaisaran Ottoman
Menurut situs Bahrain Mirror, Al-Khalifa, dalam pertemuan dengan sekelompok pengusaha Amerika yang berlangsung satu setengah jam, sekali lagi menuduh Iran mentransfer senjata dan bahan peledak dan mencoba meluncurkan serangan pesawat tak berawak ke Bahrain, serta pelatihan militer Syiah Bahrain.
Mengenai keamanan Bahrain, dia berkata, “Bahrain adalah negara kecil, dan dengan inovasi keamanan yang mendalam, strategi kami adalah menciptakan beberapa lapisan keamanan. Dan kami mengandalkan sekutu kami seperti Amerika Serikat. Dan sekarang setelah dilakukannya Perjanjian Abraham (kompromi dengan rezim Zionis) lapisan baru telah dibuat untuk memperkuat keamanan kami.”
Baca Juga : Jurnalis Ceko: Rezim Turki Terus Lakukan Kejahatan Perang di Suriah
Dia juga menyatakan keprihatinan tentang perjanjian antara Iran dan Amerika Serikat, mengklaim bahwa “perjanjian ini memberanikan rezim Teheran.” Al-Khalifa juga menuduh Iran terlibat dalam peristiwa 2011 di Bahrain dan mendukung Syiah negara itu.