Damaskus, Purna Warta – Hakan Fidan, Menteri Luar Negeri (Menlu) Turki, dalam pernyataannya menyebut bahwa ketika Suriah menjadi lebih kaya, aman, dan stabil, Turki dan seluruh kawasan juga akan mendapatkan manfaat, sembari menyerukan dukungan komunitas internasional terhadap pemerintah sementara negara tersebut.
Baca juga: Yaman Terus Lancarkan Serangan Terhadap Israel
Menurut laporan kantor berita Anadolu, Menlu Turki itu dalam pidatonya di Kongres Wilayah Kedelapan Partai Keadilan dan Pembangunan Turki di Provinsi Niğde, Anatolia, menyatakan bahwa Turki berupaya serius untuk mendapatkan dukungan komunitas internasional dalam upaya rekonstruksi Suriah.
Ia menegaskan bahwa Turki berkomitmen untuk menciptakan perdamaian dan stabilitas di kawasan serta negara-negara tetangganya. Ia juga meminta penghapusan sanksi terhadap Suriah, termasuk pembatasan perdagangan dan pembekuan aset negara tersebut.
Menteri Luar Negeri Turki itu juga menekankan bahwa mereka tidak akan berhenti berjuang hingga perdamaian dan keadilan tercapai di Palestina. Ia menegaskan bahwa Turki tidak akan tinggal diam selama genosida di Gaza terus berlangsung di depan mata dunia.
Kelompok oposisi bersenjata di Suriah, sejak dini hari tanggal 27 November 2024 (7 Azar 1403), memulai operasi di wilayah barat laut, barat, dan barat daya Aleppo dengan tujuan menggulingkan Bashar al-Assad dari kekuasaan. Setelah sebelas hari, pada hari Minggu, 8 Desember, mereka mengumumkan penguasaan atas kota Damaskus dan keluarnya Assad dari negara tersebut.
Baca juga: Amerika-Inggris Serang Provinsi Sa’dah Yaman
Sehubungan dengan itu, “Mohammad al-Bashir,” yang pada Senin, 9 Desember, ditunjuk sebagai presiden transisi Suriah, secara resmi memimpin pemerintahan transisi negara tersebut hingga Maret mendatang.