HomeTimur TengahMenlu Suriah: Assad Akan Bertemu Erdogan Setelah Penarikan Militer Turki

Menlu Suriah: Assad Akan Bertemu Erdogan Setelah Penarikan Militer Turki

Damaskus, Purna Warta – Menteri Luar Negeri Suriah Faisal Mekdad, menyatakan bahwa Presiden Bashar al-Assad hanya akan bertemu dengan mitranya dari Turki Recep Tayyip Erdogan ketika Turki sepenuhnya menarik pasukan militer dari Suriah utara.

Mekdad menekankan bahwa Damaskus tidak akan menormalkan hubungan dengan Turki selama masih menduduki sebagian wilayah Suriah. Pernyataan tersebut dibuat selama wawancara dengan jaringan berita televisi RT Arab Rusia di Damaskus pada hari Minggu.

Baca Juga : Jihad Islam: Semua Kelompok Perlawanan Akan Hadapi Israel Jika Perang Berlanjut

Mekdad lebih lanjut mengatakan bahwa setiap pertemuan antara Assad dan Erdogan akan bergantung pada penarikan penuh pasukan Turki dari wilayah Suriah. Assad sebelumnya menyatakan pada bulan Maret bahwa pertemuan dengan Erdogan tidak akan berguna sampai pendudukan ilegal Turki berakhir. Dia menekankan perlunya Turki menunjukkan kesiapan yang jelas untuk keluar dari wilayah Suriah, dan menghentikan dukungan terhadap terorisme, serta memulihkan situasi yang ada sebelum perang Suriah dimulai.

Assad menyatakan, “Ini adalah satu-satunya situasi ketika memungkinkan untuk mengadakan pertemuan antara saya dan Erdogan. Selain itu, apa nilai dari pertemuan seperti itu dan mengapa kita melakukannya jika itu tidak akan mencapai hasil akhir bagi perang di Suriah?”

Hubungan antara Turki dan Suriah terputus pada Maret 2012 di tengah kekerasan mematikan yang didalangi oleh militan yang didukung asing. Namun, setelah 12 tahun, kedua negara bertetangga itu telah mengambil langkah menuju rekonsiliasi. Namun demikian, pengerahan pasukan Turki di Suriah sejak Oktober 2019 telah melanggar integritas teritorial Suriah.

Intervensi militer Turki melibatkan dukungan terhadap militan di Suriah timur laut dan menargetkan Unit Perlindungan Rakyat Kurdi (YPG). Ankara menganggap YPG, yang didukung oleh AS, sebagai organisasi teroris yang berafiliasi dengan Partai Pekerja Kurdistan (PKK), yang mencari wilayah otonomi Kurdi di Turki sejak 1984.

Baca Juga : Pemimpin Revolusi Memuji Parlemen Dalam Pembuatan UU Kebijakan Nuklir

Pemerintahan pimpinan Kurdi di timur laut Suriah telah melaporkan banyak korban sipil, termasuk anak-anak, sebagai akibat dari serangan Turki. Turki telah memainkan peran penting dalam mendukung teroris sepanjang konflik Suriah, yang dimulai lebih dari satu dekade lalu. Assad dan pejabat senior lainnya telah menegaskan kembali bahwa pemerintah Suriah akan menanggapi melalui cara yang sah terhadap serangan darat yang sedang berlangsung oleh pasukan Turki dan militan sekutu Takfiri di Suriah utara.

Must Read

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here