Menlu Saudi Upayakan Penerapan Kesepakatan Rekonsiliasi Untuk Keamanan Regional

Iran Saudi a

Beijing, Purna Warta – Dalam pernyataan bersama yang dikeluarkan Kamis (6/4) setelah pertemuan di Beijing, Menteri Luar Negeri Iran Husein Amir Abdullahian dan mitranya dari Saudi, Pangeran Faisal bin Farhan Al Saud, menyatakan kesiapan untuk menghapus semua hambatan perluasan hubungan bilateral.

Kedua belah pihak juga sepakat untuk mengembangkan kerja sama di bidang apapun yang dapat menjamin keamanan dan stabilitas kawasan serta kepentingan bangsanya.

Mereka lebih lanjut menggarisbawahi pentingnya dialog tentang cara untuk meningkatkan hubungan bilateral dan mengaktifkan perjanjian kerjasama keamanan, serta kesepakatan kerjasama umum di bidang ekonomi, perdagangan, investasi, teknologi, ilmu pengetahuan, budaya, olahraga dan pemuda.

Dalam pernyataan bersama mereka, Iran dan Arab Saudi juga sepakat untuk membuka kembali kedutaan mereka di Tehran dan Riyadh, bersama dengan konsulat jenderal di Masyhad dan Jeddah dalam tenggat waktu yang telah ditentukan.

Mereka juga sepakat untuk terus berkoordinasi antara tim teknis kedua negara guna mengkaji kelanjutan penerbangan dan kunjungan delegasi resmi dan pihak swasta, serta memfasilitasi proses visa bagi warganya, termasuk untuk umrah.

Mengingat sumber daya alam dan kemampuan ekonomi yang ada yang dapat digunakan untuk memastikan kepentingan bersama kedua negara bersaudara, kedua belah pihak sepakat untuk meningkatkan pertemuan dan konsultasi untuk lebih mewujudkan prospek positif dalam hubungan bilateral.

Di akhir pertemuan mereka, Amir Abdullahian dan Pangeran Faisal berterima kasih kepada China karena telah menjadi tuan rumah pertemuan hari Kamis.

Selain itu, mereka menyampaikan terima kasih kepada Swiss atas upayanya melindungi kepentingan Iran dan Arab Saudi.

Sementara itu, Pangeran Faisal kembali mengundang Amir Abdullahian untuk mengunjungi Arab Saudi.

Diplomat top Iran, pada bagiannya, mengundang mitranya dari Saudi untuk melakukan perjalanan ke Tehran, sebuah undangan yang disambut baik oleh Pangeran Faisal.

Pada 10 Maret, setelah beberapa hari negosiasi intensif yang diselenggarakan oleh China, Iran dan Arab Saudi setuju untuk melanjutkan hubungan diplomatik mereka dan membuka kembali kedutaan dan misi diplomatik mereka setelah tujuh tahun kerenggangan.

Dalam pernyataan bersama setelah penandatanganan perjanjian, Tehran dan Riyadh menyoroti perlunya menghormati kedaulatan nasional satu sama lain dan menahan diri untuk tidak mencampuri urusan dalam negeri satu sama lain.

Mereka setuju untuk menerapkan perjanjian kerja sama keamanan yang ditandatangani pada April 2001 dan kesepakatan lain dicapai pada Mei 1998 untuk meningkatkan kerja sama bidang ekonomi, komersial, investasi, teknis, ilmiah, budaya, olahraga, dan kepemudaan.

Yang membuat cemas AS dan Israel, detente berpotensi meredakan ketegangan di seluruh wilayah yang ditandai dengan turbulensi selama beberapa dekade.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *