Riyadh, Purna Warta – Menteri Luar Negeri Arab Saudi mengatakan kerajaannya tidak akan melakukan normalisasi hubungan dengan Israel tanpa jalur yang kredibel menuju negara Palestina.
Pangeran Faisal bin Farhan menyampaikan pernyataan tersebut dalam sebuah wawancara dengan CNN pada Minggu malam (21/1).
Baca Juga : Kedutaan Iran dan Pakistan Akan Kembali Bertugas Menyusul Ketegangan Lintas Batas
“Kita membutuhkan stabilitas, dan stabilitas hanya bisa dicapai melalui penyelesaian masalah Palestina,” kata Menteri Luar Negeri.
“Itulah satu-satunya cara agar kita bisa mendapatkan manfaatnya.” Tambahnya.
Di tempat lain dalam sambutannya, menteri tersebut mengatakan inti dari agenda Arab Saudi adalah deeskalasi konflik di Gaza dan menghentikan korban sipil.
“Apa yang kami lihat adalah Israel menghancurkan Gaza, penduduk sipil di Gaza,” katanya. “Ini sama sekali tidak perlu, sama sekali tidak dapat diterima dan harus dihentikan.”
Pernyataan serupa juga disampaikan Pangeran Faisal beberapa waktu lalu saat menghadiri Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menolak pembentukan negara Palestina. Pemimpin rezim tersebut sedang membicarakan rencana kontrol militer terbuka atas Gaza.
Pada bulan Oktober 2023, terdapat laporan bahwa Arab Saudi telah mempertimbangkan kembali prioritas kebijakan luar negerinya setelah kampanye genosida Israel di Gaza dengan menunda perjanjian normalisasi yang ditengahi AS dengan rezim tersebut.
Otoritas Israel dan Saudi sebelumnya mengklaim bahwa mereka terus bergerak menuju kesepakatan tersebut. Namun agresi Israel membuktikan sebaliknya.
Baca Juga : Menteri Energi Iran: Menghubungkan Listrik Iran ke Turki sangat Memungkinkan
Washington, yang merupakan pihak yang paling dermawan terhadap Israel, juga telah memberikan hak vetonya terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan rezim tersebut untuk menghentikan permusuhan.
Amerika Serikat tetap tidak bersedia menarik garis merah bagi Israel, yang telah menewaskan lebih dari 25.000 orang di Gaza sejak awal Oktober.