Menlu: Iran Tidak Akan Pernah Meninggalkan Program Pengayaan Nuklir

Teheran, Purna Warta – Dalam kondisi apa pun Iran tidak akan melepaskan haknya yang diperoleh dengan susah payah untuk memperkaya uranium, Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araqchi menegaskan.

Dalam wawancara dengan Ash-Sharq News di Teheran, Menteri Luar Negeri Araqchi mengatakan darah para martir Iran telah tertumpah dalam proses pengembangan teknologi pengayaan dalam negeri.

Hak Iran untuk melakukan pengayaan tidak dapat dicabut dengan cara apa pun, tegasnya.

Pengayaan di Iran merupakan masalah mendasar dan dianggap sebagai pencapaian ilmiah yang luar biasa dalam bidang yang sangat rumit yang telah diperoleh oleh para ilmuwan lokal, kata Araqchi kepada saluran Saudi tersebut.

Ia mengatakan bahwa pengayaan uranium sangat berharga bagi rakyat Iran karena teknologinya tidak diimpor, tetapi ditemukan dan dikembangkan di dalam negeri.

Menteri tersebut menyatakan, yang membuat teknologi pengayaan di Iran lebih berharga adalah karena teknologi tersebut diperoleh di bawah tekanan sanksi dan dengan mengorbankan penderitaan rakyat Iran, seraya mencatat beberapa ilmuwan nuklir Iran yang terlibat dalam proses pengayaan telah tewas dalam serangan pembunuhan.

Mengomentari Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA), Araqchi mengecam AS karena menarik diri dari kesepakatan tersebut dan menyalahkan pihak-pihak Eropa atas kegagalan mereka untuk menebus keluarnya AS.

Menteri luar negeri juga menepis ancaman untuk menggunakan ketentuan snapback dalam kesepakatan nuklir 2015, dengan mengatakan bahwa ancaman yang sepenuhnya melanggar hukum tersebut tidak memiliki dasar hukum atau politik.

Araqchi memperingatkan troika Eropa bahwa upaya apa pun untuk memicu mekanisme snapback akan menjadi langkah yang salah dengan konsekuensi bagi Eropa.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *