Tehran, Purna Warta – Menteri Luar Negeri Iran menggambarkan situasi saat ini di Sudan mengkhawatirkan dan menekankan bahwa jika tidak ada ketentuan yang tepat, cakupannya akan menyebar ke wilayah tersebut, khususnya wilayah Sudan.
Baca Juga : Iran Berhasil Mencapai Posisi di Antara 10 Manufaktur Satelit di Seluruh Dunia
“Sayangnya, kami menyaksikan beberapa campur tangan dan provokasi eksternal dalam krisis ini. Dialog dan pemahaman internal adalah pilihan yang paling tepat untuk melewati krisis ini,” tulis Hossein Amir-Abdollahian di akun Twitter-nya pada hari Jumat (5/5).
Ratusan orang tewas dan ribuan lainnya luka-luka sejak perebutan kekuasaan antara tentara Sudan dan Pasukan Pendukung Cepat (RSF) paramiliter meletus menjadi konflik pada 15 April. PBB yakin jumlah korban sebenarnya jauh lebih tinggi.
Pertempuran di ibu kota Sudan, Khartoum, sejauh ini telah melihat pasukan RSF menyebar ke seluruh kota ketika tentara mencoba untuk menargetkan mereka terutama dengan menggunakan serangan udara dari drone dan jet tempur.
Baca Juga : Mengenal Khader Adnan; Kehilangan Nyawa di Penjara Israel Pasca Mogok Makan 3 Bulan
Konflik tersebut telah membuat puluhan ribu orang melarikan diri melintasi perbatasan Sudan dan memicu peringatan bahwa negara itu dapat hancur, membuat wilayah yang bergejolak menjadi tidak stabil dan mendorong pemerintah asing berebut untuk mengevakuasi warga negara mereka.