Tehran, Purna Warta – Menteri Luar Negeri Iran Husein Amir Abdullahian memperingatkan tentang “ancaman serius” yang ditimbulkan rezim Israel “penjajah dan kriminal” terhadap wilayah timur tengah.
“Rezim palsu dan tidak sah dari pendudukan dan kriminal Israel memiliki ratusan hulu ledak nuklir,” cuit diplomat tinggi itu pada hari Jumat (16/12).
“Tel Aviv selalu menimbulkan ancaman serius bagi keamanan wilayah kita bersama,” tambahnya.
Rezim Israel diperkirakan memiliki 200 hingga 400 hulu ledak nuklir di gudang senjatanya, dan menjadikannya sebagai satu-satunya pemilik senjata non-konvensional di Timur Tengah dan wilayah Asia Barat yang lebih luas.
Tel Aviv, bagaimanapun, tidak mengakui atau menyangkal memiliki senjata di bawah kebijakan “ambiguitas nuklir” yang disengaja. Ia juga menentang seruan internasional untuk menandatangani Non-Proliferasi Senjata Nuklir (NPT), sesuatu yang semakin menguatkan jalannya program senjata nuklir ofensif.
Awal bulan ini, Majelis Umum PBB sangat mendukung resolusi yang mendesak rezim untuk menyerahkan senjata nuklirnya dan bergabung dengan NPT.
Resolusi itu mendesak Israel “untuk tidak mengembangkan, memproduksi, menguji atau memperoleh senjata nuklir lainnya, dan meninggalkan kepemilikan senjata nuklir.” Ia juga meminta rezim Israel untuk menempatkan semua fasilitas nuklirnya di bawah Perlindungan komprehensif Badan Energi Atom Internasional (IAEA).
Menteri luar negeri Iran mengakhiri tweetnya dengan menegaskan, “Tidak diragukan lagi, masa depan adalah milik rakyat asli Palestina.”
Republik Islam Iran, sejak kemenangan Revolusi Islam Iran tahun 1979, selalu mendukung tujuan pembebasan Palestina dari pendudukan dan agresi Israel.
Sejalan dengan dukungan tersebut, Pemimpin Revolusi Islam Sayyid Ali Khamenei mengusulkan agar nasib Palestina ditentukan melalui referendum yang melibatkan seluruh penduduk aslinya, termasuk Muslim, Yahudi, dan Kristen.
Iran telah mempresentasikan inisiatif tersebut kepada pihak PBB, yang telah terdaftar di badan dunia tersebut.