Tehran, Purna Warta – Untuk membangun perdamaian, stabilitas, dan keamanan penuh di Asia Barat, penting untuk mengakhiri pendudukan rezim Zionis di Palestina dan melucuti persenjataan nuklirnya, kata Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian.
Baca Juga : Menlu Iran: Hubungan Dekat dengan Pakistan Sangat Penting bagi Iran
Pertemuan ketiga ‘Dialog Iran-Arab untuk Kerja Sama dan Interaksi’ diadakan di Teheran pada hari Minggu di bawah naungan Dewan Strategis Hubungan Luar Negeri Iran.
Amirabdollahian menyampaikan pidato pada acara tersebut.
Dalam postingan di akun X-nya, diplomat tertinggi tersebut mengatakan bahwa dia telah menekankan bahwa “kita telah bergerak melampaui pembicaraan Iran-Arab ke dialog regional dan, lebih jauh lagi, ke kerja sama regional.”
“Saya menyoroti efektivitas pertemuan elit dan diskusi ilmiah di kawasan ini dalam menghilangkan persepsi yang salah dan tidak berdasar mengenai satu sama lain,” kata Amirabdollahian.
“Saya menegaskan komitmen Iran untuk meningkatkan dan memperdalam pemahaman dan empati di antara negara-negara di kawasan ini, dan menekankan bahwa pendekatan definitif pemerintah dalam memperkuat kebijakan bertetangga yang baik menggarisbawahi poin penting ini,” tambahnya.
“Saya merujuk pada strategi Republik Islam Iran yang berpusat pada pembangunan berkelanjutan dan keamanan, konvergensi, dan kerja sama regional. Saya menyatakan perlunya mengakhiri pendudukan dan melucuti persenjataan nuklir rezim Zionis untuk sepenuhnya mencapai perdamaian, stabilitas, dan keamanan komprehensif di Asia Barat,” kata Menlu Iran.
Baca Juga : Kepala HAM PBB Khawatir dengan Serangan Besar-besaran Israel di Rafah Gaza
Menunjuk pada wawancara eksklusifnya tentang hubungan antara Iran dan Mesir, Amirabdollahian berkata, “Sejalan dengan kesepakatan antara presiden Iran dan Mesir, kami terlibat dalam negosiasi berwawasan ke depan dengan Sameh Shoukry untuk meningkatkan hubungan antara Kairo dan Teheran. Kami telah mengambil langkah bersama dan akan melanjutkan jalan yang benar ini bersama-sama. Perspektif strategis mengenai dialog dan kerja sama regional mencakup spektrum yang luas di dunia Islam dan Arab, termasuk Mesir.”