Tehran, Purna Warta – Juru bicara Menlu Iran Nasser Kan’ani mengatakan meminta pertanggungjawaban mantan presiden AS Donald Trump atas pembunuhan komandan anti-teror Iran Jenderal Qasem Soleimani, hal ini akan menjadi “layanan untuk kemanusiaan.”
Baca Juga : Komandan Ikonik Irak Abu Mahdi Al-Muhandis Sebagai Prajurit Jenderal Soleimani
Menlu Iran tersebut mengatakan dalam serangkaian tweet menjelang peringatan tiga tahun pembunuhan Jenderal Soleimani oleh Adminsitrasi Trump bahwa komandan yang terkenal di dunia itu adalah pahlawan dalam perang melawan terorisme dan berhasil menghancurkan kelompok teroris Daesh.
Dia mengatakan Jenderal Soleimani mengganggu plot AS untuk mengubah geografi kawasan itu demi keuntungannya sendiri dengan mengorbankan ribuan wanita dan anak-anak yang tidak bersalah.
“Pengadilan yang adil atas kejahatan mantan presiden AS akan menjadi layanan kemanusiaan,” tambahnya.
Kan’ani menggambarkan pembunuhan itu sebagai “tindakan tercela” yang dilakukan oleh “bapak baptis terorisme internasional”.
Perlawanan sekarang lebih kuat dari sebelum pembunuhan Jenderal Soleimani dan bertekad untuk menghukum para pembunuh “pahlawan anti-teror”, katanya.
Jenderal Soleimani, komandan Pasukan Quds dari Korps Pengawal Revolusi Islam Iran (IRGC), dan rekan parit Iraknya Abu Mahdi al-Muhandis, komandan kedua Unit Mobilisasi Populer Irak (PMU), menjadi martir bersama rekan mereka di serangan drone AS pada 3 Januari 2020.
Baca Juga : Damaskus: Agresi Teroris Israel Terhadap Infrastruktur Sipil Langgar Hukum Internasional
Presiden Donald Trump secara langsung mengizinkan serangan itu, yang dilakukan di dekat Bandara Internasional Baghdad.
Kedua komandan anti-teror itu sangat dihormati dan dikagumi di seluruh wilayah karena peran penting mereka dalam memerangi dan menumpas kelompok teroris Daesh Takfiri di wilayah tersebut, khususnya di Irak dan Suriah.