Teheran, Purna Warta – Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi mengatakan melindungi batas politik dan kedaulatan nasional negara-negara regional adalah garis merah dan perhatian utama Teheran. Araghchi menyampaikan pernyataan tersebut dalam sebuah artikel yang diterbitkan di surat kabar Al-Nahar Lebanon pada hari Selasa.
Baca juga: Diplomat Senior Iran Peringatkan tentang Disintegrasi Suriah
Ia menekankan bahwa kehadiran Iran di Suriah merupakan permintaan resmi dari pemerintah negara tersebut dan ditujukan untuk memerangi kelompok teroris Daesh. Araghchi mengatakan, tidak seperti Iran, kehadiran AS di Suriah tidak memiliki dasar hukum apa pun dan telah menyebabkan pendudukan sebagian besar wilayah negara tersebut.
Ia juga menegaskan kembali komitmen Iran untuk mendukung semua pasukan Muslim dan Arab yang membentuk garis depan perlawanan terhadap rezim Israel. Menteri Iran itu menekankan bahwa perlawanan terhadap pendudukan dan ekspansionisme bukan sekadar masalah ideologis, tetapi merupakan alat terpenting untuk melindungi keamanan dan stabilitas regional.
Pada hari Senin, juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Esmaeil Baqaei mengatakan bahwa penempatan penasihat militer Iran ke Suriah merupakan hal mendasar dan berlandaskan pada prinsip-prinsip tertentu, sementara kepergian mereka juga merupakan langkah yang bertanggung jawab.
Baca juga: Presiden Iran Ungkap Rencana Pengembangan Pesisir Makran
“Kami tidak berusaha menaklukkan Suriah atau menghidupkan kembali kekaisaran masa lalu. Yang penting di Suriah adalah membantu memastikan keselamatan dan keamanan publik dari terorisme,” katanya.
Militan, yang dipimpin oleh Hay’at Tahrir al-Sham (HTS), menyerbu dan mengacak-acak kedutaan besar Iran di Damaskus setelah jatuhnya pemerintahan Presiden Bashar al-Assad pada tanggal 8 Desember.