Tehran, Purna Warta – Menteri Luar Negeri Hosein Amir Abdullahian mengatakan negara Iran menggunakan alatnya sendiri dalam menghadapi tuntutan berlebihan pihak lain selama Pembicaraan Wina untuk memulihkan kesepakatan Iran 2015, yang secara resmi dikenal sebagai Rencana Aksi Komprehensif Gabungan (JCPOA), di ibu kota Austria.
Baca Juga : Presiden Iran dan Venezuela Kunjungi Pameran Teknologi Berbasis Pengetahuan
Menlu Iran membuat pernyataan pada hari Minggu setelah menghadiri sesi dengar pendapat Komite Keamanan Nasional dan Kebijakan Luar Negeri Parlemen untuk menjawab pertanyaan tentang perkembangan terbaru seputar pertikaian diplomatik atas program nuklir Iran.
Amir Abdullahian mengatakan bahwa selama pembicaraan, pihak Tehran “telah menawarkan inisiatif dan gagasannya secara logis untuk bisa diperlakukan secara logis oleh pihak lain.”
“Setiap kali pihak lawan mengajukan tuntutan berlebihan selama pembicaraan Wina, kami menggunakan alat dan kekuatan negara Iran sendiri, sehingga mereka akan memahami bahwa kepentingan dan kesejahteraan bangsa Iran penting bagi kami dan bahwa kami akan terus melanjutkannya. upaya kami untuk tujuan ini,” tambah menlu Iran itu.
Menlu menyatakan harapan bahwa langkah-langkah yang dimaksudkan untuk membuat semua pihak yang bernegosiasi kembali ke JCPOA, akan diambil sedemikian rupa sehingga kekuatan dan tuntutan Iran serta harapan rakyat bisa dipertimbangkan.
Baca Juga : Israel: Kerja Sama Jalur Udara Dengan Saudi Sedang Dalam Proses
“Sambil menekankan perlunya untuk sepenuhnya melindungi hak-hak negara di arena internasional, rakyat Iran mengharapkan kami supaya Iran dapat melakukannya sambil menghormati semua garis merah,” kata Amir Abdullahian.