Teheran, Purna Warta – Menlu Iran Abbas Araqchi mengatakan keputusan menjadikan Irak sebagai tujuan luar negeri pertama bagi Presiden Masoud Pezeshkian menggarisbawahi hubungan persaudaraan yang erat antara kedua negara.
Baca juga: Iran: Asia dan Afrika Aktor Utama dalam Multilateralisme
Dalam wawancara dengan saluran Al-Furat Irak pada hari Selasa, Araqchi menyatakan komitmen Iran untuk mendukung kemajuan dan pembangunan Irak.
“Kami bercita-cita melihat Irak berkembang, tumbuh, dan memperkuat perbatasannya. Setiap proyek ekonomi yang berkontribusi pada tujuan ini akan menerima dukungan kami.”
Araqchi mengatakan kedua negara berada di jalur yang benar untuk mengelola perbatasan mereka secara efektif dan memerangi kelompok sabotase.
Ia menyatakan kepuasannya dengan upaya Irak terhadap faksi-faksi yang menargetkan Iran dari wilayahnya. “Kami terus berkonsultasi dengan pihak Irak untuk mengimplementasikan perjanjian keamanan yang ditandatangani pada tahun 2023 secara optimal.”
Diplomat Iran itu juga memuji inisiatif Irak yang bertujuan untuk mengurangi ketegangan regional.
“Kami menyambut peran mediasi Irak untuk meredakan ketegangan di kawasan dan menghargai lima putaran negosiasi yang diselenggarakan antara Iran dan Arab Saudi,” katanya, mengacu pada pembicaraan rekonsiliasi yang berpuncak pada detente tahun 2023 yang ditengahi oleh Tiongkok.
Masoud Pezeshkian dijadwalkan memulai kunjungan tiga hari ke Irak pada hari Rabu atas undangan resmi Perdana Menteri Irak Mohammad Shia al-Sudani.
Selama kunjungan ini, Pezeshkian akan mengadakan pertemuan resmi dengan pejabat senior Irak, serta dengan pedagang dan warga negara Iran yang tinggal di Irak.
Setelah tugas resminya di Baghdad, ia berencana untuk melakukan perjalanan ke kota suci Najaf dan Karbala.
Baca juga: Khamenei: Perang Psikologis Musuh Berdasarkan Kekuasaan yang Berlebihan
Selain itu, presiden akan memeriksa berbagai proyek yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan Iran di Basra dan akan mengunjungi Erbil dan Sulaymaniyah di Irak utara atas undangan resmi dari otoritas wilayah Kurdistan.
Selama kunjungan Pezeshkian, nota kesepahaman keamanan dan ekonomi akan ditandatangani antara kedua negara.