Teheran, Purna Warta – Menteri Luar Negeri Abbas Araqchi menyerukan upaya untuk memperkuat persatuan nasional, seraya menggambarkan dukungan rakyat sebagai sumber kekuatan Iran. Berpidato pada konferensi pejabat politik Angkatan Bersenjata Iran di Teheran pada hari Selasa, Araqchi mengatakan rakyat merupakan sumber utama dari semua komponen kekuatan Iran.
Baca juga: Iran Pionir AI di Industri Minyak dengan Peluncuran Pusat WRFM Pertama
Menlu juga menekankan perlunya upaya untuk menjaga dan memperkuat persatuan dan solidaritas nasional di negara tersebut.
Berbagai bentuk kekuatan diperlukan agar kebijakan luar negeri dapat dilaksanakan secara efektif, seperti kekuatan ekonomi, budaya, psikologis, dan lunak, imbuhnya, seraya menyoroti peran “kekuatan keras” dalam mendukung diplomasi dalam praktik.
Araqchi mencatat bahwa contoh kekuatan adalah prinsip perlawanan terhadap ketidakadilan, pendudukan, dan campur tangan, seraya menambahkan bahwa perlawanan memiliki dasar alami dan moral serta mematuhi hukum internasional.
Dalam sambutannya pada tanggal 3 Januari, Pemimpin Revolusi Islam Ayatollah Sayyid Ali Khamenei menggarisbawahi pentingnya soft power, dengan menyatakan bahwa soft power lebih berdampak dan efektif daripada hard power.
Pemimpin Iran ini menyoroti bahwa meskipun AS memiliki persenjataan canggih, AS terutama mengarahkan investasinya di bidang-bidang seperti media, seni, sastra, dan sinema.
Baca juga: Iran Minta Pertanggungjawaban Israel atas Terorisme setelah Pengakuan Pembunuhan Haniyeh
Ayatullah Khamenei menganggap efek hard power bersifat sementara dan terbatas. Sambil merujuk pada penarikan pasukan Amerika yang memalukan dari Afghanistan dan kebencian mendalam penduduk Irak terhadap Gedung Putih, ia menambahkan, “Meskipun menggunakan hard power, AS tidak dapat membangun kehadiran yang langgeng dan sukses di negara-negara ini, sedangkan soft power telah mampu menempatkan kelompok yang tampaknya minoritas seperti rakyat Palestina di pusat perhatian dunia. Ini karena kepolosan, kesabaran, dan ketahanan rakyat Palestina.”