Menlu Iran Kecam Sikap Kontradiktif AS Jelang Pembicaraan

Teheran, Purna Warta – Saat delegasi Iran dan Amerika akan mengadakan putaran baru pembicaraan tidak langsung di Oman, menteri luar negeri Iran menyesalkan sikap kontradiktif AS, dan menegaskan kembali bahwa hak Teheran yang tidak dapat dicabut untuk pengayaan tidak akan menjadi subjek negosiasi dengan cara apa pun.

Baca juga: Araqchi Menyesalkan Pendekatan Swedia yang Tidak Dapat Dibenarkan terhadap Iran

Putaran keempat negosiasi nuklir tidak langsung antara Iran dan AS akan dimulai di Muscat pada siang hari Minggu. Berbicara kepada IRIB sebelum berangkat ke Oman, Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araqchi menyatakan harapan bahwa kedua belah pihak akan mencapai “titik penentu” dalam putaran pembicaraan ini.

Menyesalkan sikap kontradiktif AS, Menlu Iran itu berkata, “Sayangnya kami mendengar terlalu banyak komentar yang bertentangan dari pihak lain, baik dalam wawancara mereka maupun sikap yang mereka ambil.”

Ia mengatakan Amerika mengubah pandangan yang mereka pegang selama pembicaraan, di luar meja perundingan, dan di media. Ia menambahkan, menyebutkan pokok-pokok negosiasi di media mempertanyakan keseriusan dan tekad pihak lain.

“Tidak seperti pihak lain, Iran memiliki sikap yang pasti berdasarkan prinsip-prinsip tertentu. Kami telah bergerak dalam garis yang sepenuhnya langsung. Sikap kami benar-benar jelas. Program nuklir Iran memiliki dasar hukum yang kuat. Semua aspek program tersebut bersifat damai. Program tersebut selalu dan akan tetap berada di bawah pengawasan IAEA,” kata menteri luar negeri tersebut.

Araqchi menggarisbawahi bahwa hak bangsa Iran untuk melakukan pengayaan mungkin tidak tunduk pada negosiasi, tawar-menawar, atau kompromi. Namun, ia menambahkan, Iran siap untuk membangun kepercayaan dan menyelesaikan ambiguitas.

Ia mengatakan Iran telah menyampaikan rencana dalam perundingan tersebut untuk memberikan jaminan bahwa program nuklirnya akan tetap damai. Menteri luar negeri tersebut menekankan bahwa kesepakatan yang akan melarang akses Iran ke senjata nuklir sepenuhnya dapat dicapai.

Baca juga: Iran dan Rusia Akan Memfinalkan Konsorsium Transportasi Maritim di KTT Makhachkala

Ia memperingatkan para negosiator AS bahwa mengajukan tuntutan yang “tidak rasional dan tidak nyata” dalam perundingan dan mengajukan permintaan yang tidak dapat dilaksanakan akan mendorong perundingan tersebut menjadi masalah. Iran dan AS telah mengadakan tiga putaran perundingan di Muscat dan Roma pada tanggal 12, 19 dan 26 April, yang dimediasi oleh Oman, dengan tujuan mencapai kesepakatan mengenai program nuklir Iran dan pencabutan sanksi terhadap Teheran.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *