Tehran, Purna Warta – Menlu Iran Mohammad Javad Zarif menyatakan kesedihannya atas ledakan berdarah di sebuah sekolah di ibu kota Afghanistan. Dia mengatakan insiden tragis tersebut menunjukkan bahwa teroris Takfiri adalah orang asing bagi Islam dan kemanusiaan.

“Kami berduka atas gadis-gadis kecil tidak bersalah yang menjadi korban teroris Takfiri dalam keadaan berpuasa,” kata menlu Iran itu di akun Twitter-nya pada hari Minggu (9/5).

Baca Juga : Ledakan di Sekolah di Afghanistan Tewaskan 58 Orang

“Kini sudah waktunya bagi semua orang yang mencintai Islam dan Afghanistan untuk mengakhiri perang saudara dan bersatu untuk menghadang teroris yang tak punya kewarganegaraan,” tambahnya.

Sedikitnya 68 orang sebagian besar diantaranya adalah siswi tewas dalam ledakan bom mobil pada hari Sabtu (8/5) yang menargetkan sekolah di lingkungan mayoritas Syiah, Dasht-e-Barchi di Kabul barat.

Presiden Afghanistan Ashraf Ghani mengatakan kelompok militan Taliban bertanggung jawab atas ledakan tersebut namun Taliban membantahnya. Menurut beberapa laporan media kelompok teroris ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan itu beberapa jam setelah ledakan.

Pengecut yang Brutal

Kepala Mahkamah Iran Ebrahim Raeisi juga menyatakan simpati kepada rakyat Afghanistan pada hari Minggu (9/5).

Dalam sebuah pesan, Raeisi menyampaikan belasungkawa kepada Afghanistan atas aksi teror di Kabul dan syahidnya puluhan siswi.

“Foto-foto insiden yang memilukan itu melukai perasaan setiap manusia yang mempunyai hati,” ungkapnya.

Baca Juga : [FOTO] – Bom Renggut Nyawa Pelajar Afghanistan

Raeisi juga menyatakan bahwa menargetkan anak-anak dan remaja yang tidak bersalah di bulan suci Ramadhan adalah pekerjaan para pengecut yang brutal.

“Perang tanpa henti melawan terorisme dan pendudukan adalah satu-satunya cara untuk menyelamatkan negara-negara kawasan dari situasi yang menyedihkan ini,” kata Kepala Mahkamah tersebut.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here