HomeTimur TengahMenlu Iran: Jutaan Peziarah Arbain yang Berbaris ke Karbala telah Membuat Marah...

Menlu Iran: Jutaan Peziarah Arbain yang Berbaris ke Karbala telah Membuat Marah Musuh

Teheran, Purna Warta – Menteri Luar Negeri Iran mengatakan pawai Arbain yang diikuti jutaan orang, sebuah acara tahunan yang menandai hari ke-40 setelah peringatan kesyahidan Imam Husain, melambangkan perjuangan melawan penindasan dan perjuangan untuk kebebasan.

“Sebagai salah satu perkumpulan umat terbesar di dunia, pawai Arbain mewakili sebuah gerakan kolosal, mulia dan mendalam, yang setiap tahunnya mempertemukan jutaan umat Islam dari seluruh dunia dengan berbagai kebangsaan, ras dan bahasa untuk memperingati kesyahidan Imam Husain as,” tulis Amir-Abdollahian dalam pesan yang diterbitkan di surat kabar Irak al-Zora dan al-Sabaah berbahasa Arab.

Diplomat terkemuka Iran tersebut mencatat bahwa keimanan pada agama, kepercayaan kepada Tuhan, etika, keadilan, pembelaan terhadap kaum tertindas, kedekatan dengan negara-negara Muslim, menghadapi arogansi, dan pembentukan umat Islam yang bersatu adalah beberapa hal mendasar dalam prosesi Arbain.

Amir-Abdollahian menggambarkan Arbain sebagai jalan cahaya yang membangkitkan kemarahan musuh-musuh Islam.

“Sangat jelas bahwa musuh-musuh Islam, terutama rezim Zionis, takut akan solidaritas dan kebesaran tersebut, dan mencoba dengan berbagai cara untuk mengobarkan perselisihan di kalangan umat Islam dengan menabuh genderang perselisihan dan mempromosikan ide-ide ekstremis di negeri-negeri Islam. memerlukan kewaspadaan tinggi dari masyarakat daerah untuk menghadapi ideologi jahat tersebut,” ujarnya.

Menteri Iran ini kemudian menyinggung mengenai media yang berafiliasi dengan kekuatan dominan yang memilih untuk mengabaikan peristiwa besar global ini, atau hanya menyiarkan adegan singkat upacara berkabung dan bahkan menyajikan narasi palsu tentang sekte tertentu yang mencoba mendapatkan hegemoni geopolitik atas sekte lain.

“Semua ini menunjukkan ketidakpuasan mereka terhadap pengaruh Arbain Imam Husain as dalam memberikan identitas pada tubuh masyarakat Islam.” Tambahnya.

Dia juga menggambarkan ziarah Arbain sebagai contoh luar biasa dari hubungan bertetangga yang baik antara Iran dan Irak.

“Proses Arbain telah berhasil menunjukkan seluruh aspek kemanusiaan dalam sebuah acara populer di tingkat internasional. Kualitas ini telah mengubah Arba’een menjadi perwujudan ikatan persahabatan dan persaudaraan antara negara-negara Iran dan Irak,” kata Amir-Abdollahian.

Dia menggarisbawahi bahwa masyarakat Irak selama bertahun-tahun telah menawarkan layanan kepada jamaah Arbain dari semua negara, terutama warga Iran, tanpa memandang etnis mereka. Pelayanan yang populer dan sukarela dari jamaah peziarah Arbain adalah fitur luar biasa lainnya dari pawai ini, katanya.

“Kecintaan terhadap Imam Husain as telah menghubungkan masyarakat Iran dan Irak, dan Arbain adalah gambaran indah dari persahabatan, pengorbanan, keramahtamahan, dan solidaritas antara kedua negara,” tambah menteri luar negeri Iran.

Arbain menyatukan jutaan orang dari seluruh dunia, yang melakukan perjalanan sejauh 80 kilometer (49,7 mil) antara kota suci Najaf dan Karbala di Irak.

Tahun lalu, juru bicara pemerintah Iran mengatakan lebih dari tiga juta peziarah Iran berbondong-bondong ke negara tetangganya, Irak, untuk berpartisipasi dalam peringatan Arbain tahunan, yang merupakan sebuah rekor baru.

Imam Husain as dan 72 sahabatnya gugur syahid dalam Pertempuran Karbala di Irak selatan pada tahun 680 M ketika melawan pasukan penguasa lalim Umayyah saat itu, Yazid, yang jumlahnya jauh lebih besar.

Must Read

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here