Tehran, Purna Warta – Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian mengatakan negaranya pasti akan menghukum rezim Israel atas serangannya terhadap misi diplomatik Iran di Damaskus.
Amirabdollahian, yang mengunjungi Damaskus sebagai ketua delegasi politik dan parlemen, bertemu dengan Presiden Suriah Bashar al-Assad pada hari Senin (8/4).
Baca Juga : Jenderal Iran: Tidak Ada Lagi Kedutaan Israel yang Aman; Perlawanan Siap Menyerang
Sambil berterima kasih kepada pihak Suriah atas sambutan hangat mereka terhadap delegasi Iran, Amirabdollahian menyampaikan salam Presiden Iran Ebrahim Raisi kepada Assad.
Dia lebih lanjut menghargai panggilan telepon Assad dengan Raisi dan kehadiran menteri luar negeri Suriah serta menteri-menteri lain dan pejabat senior negara tersebut di Kedutaan Besar Iran dan solidaritas mereka dengan Iran setelah serangan gila-gilaan yang dilakukan rezim Zionis baru-baru ini terhadap konsulat Iran di Suriah. modal.
Amirabdollahian merujuk pada berbagai tindakan politik, hukum dan internasional yang dilakukan Republik Islam Iran di PBB dan Dewan Keamanan serta konsultasinya dengan pemerintah segera setelah insiden tersebut.
Ia juga menambahkan Iran telah menyampaikan pesannya kepada AS sebagai pendukung setia rezim Zionis yang bertanggung jawab langsung atas kejahatan dan kekejaman Israel.
Amirabdollahian mengatakan bahwa Iran pasti akan menanggapi rezim Zionis dan akan menghukumnya, menurut situs Kementerian Luar Negeri Iran.
Dia juga berbicara tentang situasi di Gaza dan kunjungan para pemimpin gerakan Hamas dan Jihad Islam baru-baru ini ke Iran, dengan mengatakan berbagai informasi dan laporan menunjukkan kekacauan parah dan perpecahan yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam rezim Zionis.
Baca Juga : Hizbullah Tembakkan 40 Roket ke Pos Terdepan Israel di Dataran Tinggi Golan yang Diduduki
Menurut Amirabdollahian, front perlawanan berada dalam kondisi sangat baik dan siap untuk terus melawan agresi rezim Zionis.
Namun diplomat top Iran menggarisbawahi bahwa situasi kemanusiaan rakyat Palestina yang tertindas di Jalur Gaza dan Tepi Barat memerlukan perhatian dan tindakan segera dari komunitas internasional karena kejahatan perang brutal Israel dan berlanjutnya pengepungan Gaza.
Dia mengatakan Iran dan Suriah perlu lebih memperhatikan berbagai dimensi kerja sama ekonomi mereka dan kebutuhan untuk mengimplementasikan perjanjian mereka, terutama perjanjian yang mereka tandatangani saat kunjungan Raisi ke Damaskus.
Sehubungan dengan undangan sebelumnya yang disampaikan oleh Presiden Raisi kepada timpalannya dari Suriah untuk mengunjungi Teheran, Amirabdollahian menekankan perlunya membuat pengaturan yang diperlukan agar kunjungan ini berhasil.
Dalam pertemuan tersebut, Assad juga menyampaikan salam kepada Pemimpin Revolusi Islam Iran Imam Khamenei dan presiden Iran.
Assad menyampaikan belasungkawa atas kemartiran penasihat militer Iran dalam serangan Israel baru-baru ini.
Mengacu pada percakapan teleponnya dengan presiden Iran setelah kejahatan tersebut, presiden Suriah mencatat bahwa para martir di Iran adalah warga Suriah dan “kami memiliki posisi dan perasaan yang sama dalam hal ini dan kedua negara berada dalam perjuangan yang sama”.
Assad memuji peran Jenderal Mohammad Reza Zahedi, yang menjadi martir dalam serangan itu, dalam perang melawan terorisme dan melayani rakyat Suriah dan Lebanon. Ia menambahkan, hukuman terhadap rezim Zionis adalah memperkuat poros perlawanan semaksimal mungkin.
Baca Juga : Bela Gaza, Perlawanan Irak Serang Sasaran Penting Israel di Eilat
Presiden Suriah mencatat bahwa meningkatnya serangan rezim Israel terhadap Suriah adalah tanda kegilaan dan kekacauan ekstrim dalam rezim Zionis, dan mengatakan bahwa kejahatan seperti itu tidak akan membantu menutupi kekalahan rezim tersebut.
Menyinggung situasi di Palestina, Assad mengatakan, selain kekalahan telak dalam pertempuran enam bulan melawan kelompok perlawanan dan rakyat Palestina, rezim Zionis kini menghadapi kebencian mendalam yang belum pernah terjadi sebelumnya dari opini publik dan pemerintah dunia. , bahkan di antara teman dan sekutunya, dan saat ini satu-satunya harapan Israel adalah mencegah masyarakat sipil Palestina untuk terus mendampingi dan mendukung perlawanan dengan melanjutkan kejahatan terhadap warga Palestina.