Tehran, Purna Warta – Menteri luar negeri Iran mengutuk veto berturut-turut pemerintah AS terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB tentang perdamaian di Gaza sebagai “bencana diplomatik abad ini.”
Baca Juga : Jenderal IRGC: Kapal Perang Baru yang Dipersenjatai Berbagai Rudal
“Veto AS yang berulang kali terhadap resolusi DK PBB yang menuntut gencatan senjata segera di Gaza harus disebut sebagai ‘bencana diplomatik abad ini’,” kata Hossein Amirabdollahian dalam sebuah postingan di akun X-nya pada hari Rabu.
“Veto yang terus dilakukan oleh pemerintah AS jelas menimbulkan pertanggungjawaban bagi Gedung Putih atas rezim Israel yang terus menerus melakukan genosida di Gaza dan kejahatan perang di Tepi Barat, Palestina,” tambahnya.
Menteri luar negeri Iran kemudian meminta komunitas internasional untuk meminta pertanggungjawaban AS.
Pada hari Selasa, negara-negara Arab, yang dipimpin oleh Aljazair, mengajukan rancangan resolusi yang menuntut gencatan senjata segera di Gaza melalui pemungutan suara dengan harapan bahwa resolusi tersebut tidak akan disahkan setelah AS – sekutu utama Israel – telah memperingatkan bahwa mereka tidak akan mendukung teks tersebut dan mengusulkan rancangan saingan sebagai gantinya.
Amerika Serikat adalah satu-satunya negara yang memberikan suara menentang rancangan tersebut, sementara Inggris abstain. Sebanyak 13 negara anggota Dewan Keamanan PBB lainnya mendukung rancangan undang-undang yang menuntut penghentian perang Israel yang telah menewaskan lebih dari 29.000 orang di Gaza dan membuat lebih dari 80 persen penduduk di wilayah tersebut mengungsi.
Washington secara tradisional melindungi rezim Israel dari tindakan PBB dan sebelumnya telah memveto dua resolusi Dewan Keamanan lainnya sejak serangan gencar terhadap Gaza dimulai pada 7 Oktober.
Dalam pernyataannya pada Rabu, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanaani juga mengatakan veto AS membuktikan bahwa AS bukan bagian dari solusi krisis dan bencana kemanusiaan di Gaza.
Baca Juga : Iran Ikut serta dalam Latihan Angkatan Laut di India
Dia mencatat bahwa veto AS merusak dan melemahkan kepercayaan pemerintah dan negara terhadap peran PBB dalam melindungi perdamaian dan keamanan global.