Purna Warta – Para Menlu Iran dan Qatar membahas berbagai isu bilateral dan regional, khususnya perang genosida Israel-AS yang sedang berlangsung di Gaza, yang kini telah berlangsung selama 11 bulan.
Perdana Menteri dan Menteri Luar Negeri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani, yang berada di Tehran dalam kunjungan penting, bertemu dengan Menlu Iran Abbas Araqchi pada hari Senin (26/8).
Baca juga: Hamas Peringatkan Rencana Menteri Israel Bangun Kuil di Masjid al-Aqsa
Ini adalah perjalanan resmi pertama ke Tehran oleh pejabat tinggi Qatar tersebut sejak pemerintahan baru Iran mulai menjabat pada bulan Juli.
Al Thani juga dijadwalkan bertemu dengan Presiden Iran Masoud Pezeshkian.
Kunjungan tersebut dilakukan setelah Iran berjanji untuk mempertahankan hak mutlaknya untuk memberikan tanggapan atas pembunuhan Ismail Haniyeh, kepala biro politik gerakan perlawanan Palestina Hamas, oleh rezim Israel di Tehran.
Haniyeh dibunuh pada tanggal 31 Juli, saat ia berada di Tehran untuk menghadiri upacara pelantikan Presiden Pezeshkian.
Kunjungan diplomat tinggi Qatar ke Tehran juga dilakukan pada saat putaran terakhir perundingan damai antara Israel dan gerakan perlawanan Palestina Hamas berakhir tanpa kesepakatan, dan ketegangan meningkat antara Israel dan gerakan perlawanan Lebanon Hizbullah.
Selama pertemuan tersebut, Araqchi memuji upaya positif Qatar untuk menghentikan kampanye biadab Israel di Jalur Gaza yang terkepung.
“Republik Islam Iran menyambut baik upaya Qatar untuk segera menghentikan perang dan kejahatan Zionis terhadap rakyat Palestina yang tertindas dan untuk menetapkan gencatan senjata di Gaza.”
Menteri Iran juga mendukung penuh perjanjian gencatan senjata yang juga diterima oleh kelompok perlawanan Palestina, terutama Hamas.
Menunjuk pada kapasitas besar Tehran dan Doha di sektor komersial dan ekonomi, Araqchi menyatakan keinginan kuat negaranya untuk membuat lompatan dalam hubungan melalui koordinasi lebih lanjut.
Menteri luar negeri Qatar, pada bagiannya, memberi pengarahan kepada Araqchi tentang langkah-langkah diplomatik terbaru negaranya untuk mengakhiri gencatan senjata di Gaza. Al Thani menyerukan agar konsultasi bilateral dilanjutkan untuk membantu meningkatkan stabilitas dan keamanan di kawasan tersebut.
Baca juga: Aktivis Kristen Palestina Ditangkap Karena Protes Perampasan Tanah Keluarga oleh Pemukim
Hizbullah pada hari Minggu melakukan serangan pesawat nirawak dan roket besar-besaran “secara akurat dan efektif” terhadap Israel sebagai balasan atas pembunuhan Fuad Shukr, seorang komandan senior Hizbullah, dalam serangan udara Israel terhadap sebuah gedung di pinggiran selatan Beirut, Dahieh, pada tanggal 30 Juli.
Sekretaris Jenderal Hizbullah Sayyid Hassan Nasrallah juga menyebut serangan balasan tersebut sebagai “Operasi Arbain.”