Teheran, Purna Warta – Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araqchi bertemu dengan pejabat senior Hamas di Doha pada hari Kamis, dengan fokus pada rekonstruksi Gaza dan perkembangan politik dan lapangan terkini.
Pertemuan tersebut dihadiri oleh tokoh-tokoh Hamas tingkat tinggi, termasuk Mohammed Darwish, kepala Dewan Penasihat Syura Hamas, dan Khalil al-Hayya, kepala negosiator kelompok tersebut.
Pembahasan tersebut bertepatan dengan fase ketiga dari kesepakatan pertukaran tahanan antara Hamas dan Israel. Topik-topik yang dibahas meliputi penerapan gencatan senjata, pertukaran tahanan yang sedang berlangsung, dan penundaan Israel dalam bantuan kemanusiaan dan upaya rekonstruksi di Jalur Gaza.
Darwish menggambarkan operasi Penyerbuan Al-Aqsa sebagai “titik balik” dalam perjuangan Palestina, dengan menegaskan bahwa upaya Israel untuk menggusur warga Palestina melalui perang dan cara lain telah gagal. Ia menegaskan kembali tekad rakyat Palestina untuk menegakkan hak-hak mereka, tempat-tempat suci, dan Masjid Al-Aqsa.
Araqchi menegaskan kembali dukungan Iran yang tak tergoyahkan untuk perjuangan Palestina dan memuji perlawanan di Gaza, dengan menyatakan bahwa hal itu telah membantah klaim Israel tentang keunggulan militer. Ia menyoroti “operasi heroik yang belum pernah terjadi sebelumnya” di Gaza baik secara militer maupun dalam negosiasi, yang mengarah pada gencatan senjata dan pertukaran tahanan setelah 15 bulan perang genosida.
Pertemuan dengan Perdana Menteri Qatar
Araqchi juga mengadakan pembicaraan dengan Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al Thani, membahas perkembangan di Gaza, wilayah Palestina yang diduduki, dan Suriah.
Kedua pejabat tersebut membahas masalah regional dan hubungan bilateral, dengan menekankan dukungan untuk kedaulatan, stabilitas, dan integritas teritorial Suriah. Araqchi menegaskan kembali komitmen Iran untuk memperkuat hubungan dengan Qatar dan memuji peran Doha dalam memfasilitasi gencatan senjata Gaza.
Ia menekankan pentingnya memastikan pelaksanaan gencatan senjata, dengan mengutip sejarah pelanggaran perjanjian dan hambatan Israel terhadap upaya perdamaian.
Syekh Mohammed Al Thani menegaskan kembali komitmen Qatar untuk memperdalam hubungan dengan Iran dan mengakui peran Teheran dalam stabilitas regional dan upaya perdamaian.