Doha, Purna Warta – Menteri luar negeri Iran bertemu dengan pemimpin biro politik Hamas di Doha pada Selasa (31/10) sore untuk membahas situasi di Jalur Gaza.
Hossein Amir-Abdollahian, Menteri Luar Negeri Iran bertemu dengan Ismail Haniyeh, kepala biro politik Hamas di Doha pada Selasa sore untuk membahas perkembangan terkini di Jalur Gaza.
Baca Juga : Menlu Tiongkok Ungkap Jalan Menuju Pertemuan Biden-Xi Tidak Mulus
Ini merupakan pertemuan kedua antara Hossein Amir-Abdollahian dan Ismail Haniyeh di Doha dalam dua pekan terakhir.
Kedua belah pihak juga telah melakukan percakapan telepon selama seminggu terakhir sejak rezim Zionis mengobarkan perang di Jalur Gaza.
Dalam pertemuan ini, Amir-Abdollahian menyampaikan salamnya kepada para syuhada Palestina dan mengatakan bahwa tidak ada keraguan bahwa bangsa dan perlawanan Palestina adalah pemenang utama dalam konflik ini. Menteri Luar Negeri Iran menambahkan bahwa kawasan ini sedang dalam tahap pengambilan keputusan yang sangat penting dan kelompok perlawanan sedang mengambil keputusan di kawasan mereka sendiri.
Diplomat utama Iran menambahkan: “Perlawanan Palestina tidak serta merta menunggu keputusan politik, jadi jika kejahatan perang rezim Israel terus berlanjut dan cakupan konflik dan perang meluas, tidak ada pihak yang bisa lepas dari dampak dan konsekuensinya. .”
Baca Juga : Iran Protes Sikap Diam WHO terhadap Kejahatan yang Dilakukan Israel di Gaza
Amir-Abdollahian menambahkan bahwa meskipun menasihati pihak lain untuk menahan diri, pemerintah AS sebenarnya berada di pihak yang berperang dan tidak dalam posisi untuk mengajak pihak lain untuk menahan diri.
Merujuk pada dukungan negara-negara di dunia terhadap Palestina dalam sidang Majelis Umum PBB baru-baru ini, serta demonstrasi anti-Israel yang belum pernah terjadi sebelumnya di seluruh dunia, Menteri Luar Negeri Iran mengatakan bahwa hal ini menunjukkan kebencian global terhadap Israel. rezim dan pendukungnya.
Dalam pertemuan tersebut, Ismail Haniyeh, kepala biro politik Hamas, menjelaskan perkembangan terkini di Gaza, terutama kejahatan rezim Zionis yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap warga Gaza, dan mengatakan bahwa operasi banjir Al-Aqsa menunjukkan kehormatan Palestina dan umat Islam.
Baca Juga : Arab Saudi Berpeluang Jadi Tuan Rumah Piala Dunia FIFA 2034
Haniyeh menambahkan bahwa Hamas mengikuti upaya berharga Republik Islam Iran, Presidennya, dan Menteri Luar Negeri di tingkat regional dan internasional dalam mendukung bangsa Palestina. Haniyeh juga mengungkapkan rasa terima kasihnya yang tulus atas upaya ini.
Setidaknya 8.525 warga Palestina telah terbunuh di Gaza akibat serangan Israel sejak 7 Oktober.