HomeTimur TengahMenlu Iran: Barat Gunakan Badan Hak Asasi Manusia PBB Sebagai Alat Lawan...

Menlu Iran: Barat Gunakan Badan Hak Asasi Manusia PBB Sebagai Alat Lawan Iran

Tehran, Purna Warta – Menteri Luar Negeri Iran Hussein Amir-Abdullahian menyerukan diakhirinya “penggunaan instrumental” Dewan Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNHRC) oleh negara-negara Barat untuk memberikan tekanan terhadap Republik Islam.

Amir-Abdullahian menyampaikan pernyataan tersebut pada hari Minggu (31/12) dalam pertemuan di Kementerian Luar Negeri dengan anggota komite khusus yang dibentuk berdasarkan keputusan Presiden Ibrahim Raisi untuk menyelidiki kerusuhan tahun 2022 yang didukung asing di Iran.

Dia memuji inisiatif Raisi sebagai tanda jelas dari “tanggung jawab dan keseriusan Iran dalam melindungi dan memajukan hak asasi manusia.”

Ia juga mengutuk genosida yang dilakukan Israel di Gaza dan pelanggaran berat terhadap hak-hak warga Palestina selama delapan dekade terakhir, yang didukung oleh Amerika Serikat dan negara-negara Barat.

Klaim Barat yang anti-Iran mengenai hak asasi manusia di Republik Islam “tidak memiliki validitas hukum dan moral,” tambah Amir-Abdullahian dan mendesak diakhirinya “penggunaan UNHRC secara instrumental oleh negara-negara Barat tertentu.

“Mekanisme yang diberlakukan oleh lembaga-lembaga hak asasi manusia terhadap Republik Islam di bawah pengaruh dan tekanan beberapa negara Barat tidak memiliki pembenaran hukum dan legitimasi,” katanya.

Sementara itu, ketua komite Hussein Muzaffar mengecam “pendekatan ganda” negara-negara Barat terhadap hak asasi manusia, dengan mengatakan bahwa mereka menggunakan konsep tersebut sebagai alat untuk memberikan tekanan politik terhadap negara-negara merdeka sambil mendukung genosida Israel terhadap warga Palestina.

Kerusuhan yang didukung asing pecah di Iran pada bulan September lalu setelah kematian seorang wanita Iran berusia 22 tahun, Mahsa Amini dan para perusuh mengamuk, secara brutal menyerang petugas keamanan dan menyebabkan kerusakan besar pada properti umum.

Dia pingsan di kantor polisi di ibu kota Tehran dan dinyatakan meninggal tiga hari kemudian di rumah sakit.

Laporan resmi Organisasi Kedokteran Legal Iran menyimpulkan bahwa kematian Amini disebabkan oleh penyakit, bukan karena pukulan di kepala atau organ vital tubuh lainnya.

Komunitas intelijen Iran mengatakan beberapa negara, termasuk Amerika Serikat dan Inggris, menggunakan alat mata-mata dan propaganda mereka untuk memprovokasi kerusuhan di negara tersebut.

Must Read

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here