Menlu Iran: Badai Al-Aqsa Hidupkan kembali Palestina sebagai Isu Utama Dunia Muslim

Menlu Iran: Badai Al-Aqsa Hidupkan kembali Palestina sebagai Isu Utama Dunia Muslim

Beirut, Purna Warta Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian mengatakan Operasi Badai Al-Aqsa yang dilakukan oleh gerakan perlawanan Palestina Hamas dan kelompok lain yang bermarkas di Gaza melawan Israel menghidupkan kembali isu Palestina sebagai “masalah utama dan utama yang menjadi perhatian” dunia Muslim.

Baca Juga : Rafah: Lumbung Genosida Terbaru Rezim Terkutuk Israel

Pernyataan tersebut disampaikan Amir-Abdollahian saat bertemu dengan Sekretaris Jenderal gerakan Jihad Islam Ziyad al-Nakhalah, anggota politbiro Hamas Osama Hamdan, dan wakil sekretaris jenderal Front Populer untuk Pembebasan Palestina (PFLP) Jamil Mazhar, di ibu kota Lebanon, Beirut, pada hari Sabtu (10/2).

“Salah satu hasil utama dari Operasi Badai Al-Aqsa adalah bangkitnya kembali isu Palestina sebagai isu utama dan utama dunia Muslim, dan komunitas internasional. Front perlawanan juga dapat mengkonsolidasikan posisi dan perannya yang tidak dapat disangkal baik di wilayah Palestina maupun di arena internasional,” kata diplomat terkemuka Iran tersebut.

Dia menuntut penghentian segera kekejaman Israel terhadap warga Palestina di Gaza dan Tepi Barat yang diduduki.

Menteri Iran menggarisbawahi perlunya sikap terpadu di antara faksi-faksi Palestina untuk mengelola usulan inisiatif politik yang bertujuan untuk penyelesaian krisis Gaza, distribusi bantuan kemanusiaan di antara penduduk sipil di wilayah tersebut, dan pertukaran tawanan Israel dengan tahanan Palestina.

Amir-Abdollahian juga merujuk pada konsultasinya dengan berbagai pejabat asing dan organisasi internasional mengenai penyelesaian konflik Gaza. Ia mengatakan, hanya rakyat Palestina yang berhak menentukan nasib Palestina.

Baca Juga : Serangan Teroris Tewaskan Dua Tentara Basij di Tenggara Iran

Aktor-aktor regional dan internasional, kata menteri Iran, harus menahan diri untuk tidak memaksakan kehendak mereka terhadap bangsa Palestina dan menghormati hak Palestina untuk menentukan nasib sendiri.

Sementara itu, para pemimpin perlawanan Palestina menguraikan pertempuran darat di Gaza, dan menunjukkan tanda-tanda kemenangan bagi bangsa Palestina sebagai hasil dari ketabahan heroik mereka dan tekad para pejuang perlawanan.

Para pemimpin mengatakan situasi ini mendukung perlawanan karena rezim telah gagal mencapai tujuan yang dinyatakan di Gaza di bawah tekanan internal dan internasional yang semakin meningkat.

Mereka juga mengucapkan selamat kepada Iran atas peringatan 45 tahun kemenangan Revolusi Islam, dan memuji kepemimpinan, pemerintah, dan bangsa Iran yang mendukung Palestina.

Israel memulai kampanye brutal di Gaza pada 7 Oktober 2023, setelah Israel lengah akibat Operasi Badai al-Aqsa, yang merupakan pembalasan atas kejahatan rezim yang terus berlanjut terhadap warga Palestina.

Baca Juga : Dalam Pidatonya, Raisi Serukan Pengusiran Israel dari Keanggotaan PBB

Sejak dimulainya agresi, Israel telah membunuh lebih dari 28.000 orang di Gaza, sebagian besar adalah wanita dan anak-anak, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.

Kampanye ini telah menghancurkan Gaza, menghancurkan rumah sakit dan membuat setengah dari 2,4 juta penduduknya mengungsi.

Israel juga memberlakukan “pengepungan total” terhadap Gaza, memutus bahan bakar, listrik, makanan dan air bagi warga Palestina yang tinggal di sana.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *