Tehran, Purna Warta – Amerika Serikat tahu betul bahwa hanya solusi politik yang dapat mengakhiri genosida Israel yang sedang berlangsung di Jalur Gaza dan krisis yang melanda Asia Barat, kata Menteri Luar Negeri Iran.
Baca Juga : Krisis Pendanaan; UNRWA Ingatkan Tidak Mampu Lanjutkan Tugas Kemanusiaan di Gaza
Hussein Amir-Abdullahian membuat pernyataan tersebut di postingan X pada hari Selasa (30/1) setelah Gedung Putih berjanji akan memberikan “tanggapan yang sangat penting” terhadap serangan pesawat tak berawak yang mematikan terhadap pangkalan pendudukan AS di perbatasan Yordania dengan Suriah.
“Gedung Putih tahu betul bahwa solusi untuk mengakhiri perang dan genosida di Gaza dan krisis yang terjadi saat ini di wilayah tersebut adalah solusi politis. Diplomasi aktif di jalur ini,” tulisnya.
Diplomat terkemuka Iran juga mencatat bahwa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu “sedang berada di akhir kehidupan politik kriminalnya.”
Israel melancarkan perang genosida di Gaza yang terkepung pada tanggal 7 Oktober setelah gerakan perlawanan Hamas Palestina melakukan operasi bersejarah terhadap entitas pendudukan sebagai pembalasan atas kekejaman yang semakin intensif terhadap rakyat Palestina.
Baca Juga : Menyamar, Tentara Israel Bunuh 3 Warga Palestin di RS Jenin Tepi Barat
Netanyahu mendapat tekanan untuk mengundurkan diri atas penanganannya terhadap perang Gaza dan kegagalannya menjamin pembebasan sisa tawanan Israel yang ditahan di wilayah Palestina.
Namun, AS tetap mendukung Israel dalam perang Gaza yang sejauh ini telah menewaskan sedikitnya 26.637 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, serta melukai 65.387 lainnya.
Dukungan Washington terhadap pembantaian di Gaza telah mendorong kelompok perlawanan di berbagai negara di Asia Barat untuk menargetkan pangkalan militer yang menampung pasukan pendudukan AS.
Pada hari Minggu, Perlawanan Islam di Irak, sebuah kelompok payung pejuang anti-teror, melakukan serangan pesawat tak berawak terhadap pos militer di Yordania, yang dikenal sebagai Tower 22, menewaskan tiga tentara AS dan melukai puluhan lainnya.
Presiden AS Joe Biden menyalahkan apa yang ia sebut sebagai “kelompok militan radikal yang didukung Iran” dan berjanji bahwa Washington akan meresponsnya.
Baca Juga : AS Memfasilitasi ISIS di Bagian Suriah yang Dikendalikan Damaskus
Iran mengatakan pihaknya tidak memiliki kaitan dengan serangan terhadap pasukan pendudukan Amerika di wilayah tersebut karena serangan tersebut terkait dengan konflik antara kelompok perlawanan dan militer AS dan bahwa kelompok tersebut bertindak secara independen dalam operasi pro-Palestina.