Doha, Purna Warta – Menurut Kementerian Luar Negeri China, Wang Yi, selama kunjungan dua hari ke Qatar akan mengadakan pembicaraan dengan delegasi dari pemerintah sementara Afghanistan.
Kementerian Luar Negeri China mengumumkan hari ini (Senin, 25/10) bahwa pihaknya dan Penasihat Pemerintahnya dijadwalkan bertemu dengan delegasi dari pemerintah sementara Afghanistan selama kunjungan dua hari ke Qatar.
Menurut juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin, kedua belah pihak dijadwalkan melakukan pertemuan pada 25-26 Oktober untuk membahas situasi terbaru di Afghanistan dan keprihatinan bersama.
Seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri China mengatakan pada konferensi pers di Beijing bahwa China, sebagai negara tetangga dan mitra Afghanistan, selalu mendukung dialog dan kontak untuk memandu perkembangan positif situasi di Afghanistan.
Pada bulan Juli, beberapa minggu sebelum Kabul dikuasai oleh Taliban, menteri luar negeri China bertemu dengan kelompok itu di kota Tianjin, China utara. Selama pertemuan itu, China mengatakan pihaknya mengharapkan Taliban untuk memainkan peran penting dalam proses perdamaian Afghanistan serta rekonstruksi negara itu.
Abdul Ghani Baradar, salah satu pendiri Taliban dan Wakil Perdana Menteri Pemerintah Sementara Afghanistan, termasuk di antara anggota delegasi yang bertemu dengan pejabat China itu.
Seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri China mengatakan dia berharap Taliban akan menindak kelompok Turkestan Timur karena menimbulkan ancaman langsung terhadap keamanan nasional China.
China mengumumkan $31 juta bantuan darurat, termasuk vaksin corona ke Afghanistan setelah diperkenalkannya pemerintahan sementara Taliban. Taliban menyebut China sebagai mitra utamanya dalam membangun kembali Afghanistan.
China juga merupakan salah satu dari sedikit negara yang mempertahankan kedutaan besarnya di Kabul setelah Taliban mengambil alih.
Dalam beberapa hari terakhir, lebih banyak negara mulai bekerja sama dengan Taliban.
Hari ini (Senin, 25/10), Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan bahwa Taliban harus mengambil langkah berani untuk membentuk pemerintahan yang inklusif dan menambahkan bahwa harapannya adalah PBB bisa mencabut sanksi terhadap kelompok tersebut.