Meningkatnya Serangan ISIS di Suriah

Damaskus, Purna Warta Sementara gerakan AS dan Israel telah menyibukkan tentara Suriah dan pasukan perlawanan, pada saat yang sama Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia melaporkan bahwa kelompok teroris ISIS telah mengintensifkan serangan di Suriah; Serangan itu dikatakan telah menewaskan sejumlah tentara Suriah dalam beberapa pekan terakhir.

Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia mengklaim bahwa sembilan pasukan Suriah dibunuh oleh ISIS di Suriah timur pada hari Kamis (23/6), yang terbaru dalam serangkaian serangan ISIS.

Baca Juga : Yaman: Kapal Tanker Minyak masih Disita oleh koalisi Saudi

Menurut laporan tersebut, 9 orang ini termasuk di antara 30 tentara Suriah yang tewas dalam serangan ISIS dalam minggu ini saja.

Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia juga melaporkan bahwa tujuh teroris tewas dalam bentrokan antara pasukan pemerintah dan kelompok teroris ISIS di daerah terpencil provinsi Raqqah di Suriah timur pada hari Rabu (22/6).

Bentrokan itu terjadi setelah ISIS menyergap sebuah bus yang membawa pasukan tentara Suriah di jalan gurun yang menghubungkan kota Raqqah dan Homs.

Sumber Suriah melanjutkan: Setidaknya 15 tentara Suriah tewas dalam dua serangan ISIS tahun ini.

Baca Juga : Koalisi Agresor Halangi Gencatan Senjata PBB di Yaman

Menurut Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, empat tentara lainnya tewas dalam serangan ISIS pada Rabu di dekat bandara militer di timur Damaskus, ibu kota Suriah.

Dua tentara Suriah lainnya juga tewas awal pekan ini di daerah Raqqah.

Meskipun sumber resmi di Suriah belum menanggapi atau mengkonfirmasi laporan tersebut. Namun menurut berbagai laporan media, aktivitas kelompok teroris di Irak dan Suriah telah meningkat secara signifikan dalam beberapa bulan terakhir.

Meskipun kelompok itu kalah pada tahun 2017, namun sisa-sisa elemen ISIS, masih aktif di beberapa daerah terpencil dan di gurun-gurun Suriah dan Irak, serta dari waktu ke waktu mereka melakukan tindakan teroris dan menerbar ketidakamanan di daerah-daerah tersebut.

Baca Juga : Sana’a Setuju Buka Kembali Dua Rute di Taiz

Suriah telah menyaksikan krisis dan konflik sejak 2011 dengan dukungan dan intervensi dari Amerika Serikat, Barat dan beberapa negara Arab di kawasan itu. Krisis tersebut telah menyebabkan hampir setengah juta orang tewas, menyebabkan kerusakan infrastruktur dan sektor manufaktur yang meluas serta menyebabkan perpindahan jutaan warga Suriah.

Pergerakan ISIS di provinsi utara dan timur Irak juga meningkat dalam beberapa bulan terakhir. Para ahli percaya bahwa pergerakan kelompok teroris takfiri ISIS baru-baru ini telah meningkat sejak Amerika Serikat dan Israel menyibukkan kelompok-kelompok muqowamah (perlawanan) dan bentrok dengan mereka, yang mana kelompok-kelompok muqowamah adalah kelompok yang menjadi mesin pemusnah ISIS dalam beberapa beberapa tahun sebelumnya.

Saat ini, intervensi militer Turki dan AS di Suriah utara telah membuat daerah-daerah ini di luar kendali tentara dan pemerintah Suriah dan telah menjadi sarang teroris.

Dan serangan-serangan Zionis Israel terhadap pangkalan tentara Suriah dan kelompok perlawanan, yang dilakukan secara bersamaan, telah membuka jalan bagi pergerakan baru oleh ISIS dan kelompok ekstremis lainnya di Suriah.

Baca Juga : Pembunuhan Seorang Komandan Takfiri di Ma’rib

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *