Meningkatnya Penyelundupan Minyak Suriah oleh Pasukan Amerika

Meningkatnya Penyelundupan Minyak Suriah oleh Pasukan Amerika

Damaskus, Purna Warta Salah satu pemimpin komite koordinasi kelompok politik di Irak yang dikenal sebagai “Kerangka Kerja Koordinasi” mengumumkan peningkatan 20% penyelundupan minyak Suriah oleh pasukan pendudukan Amerika Serikat.

Jabar Oudeh, salah satu pemimpin Aliansi Kerangka Kerja Koordinasi Irak mengatakan bahwa sejak awal tahun ini, Amerika Serikat telah meningkatkan penyelundupan minyak Suriah melalui wilayah Irak sebesar 20%.

Baca Juga : Iran Kecam Serangan Teroris ISIS terhadap Tentara Suriah

Pemerintah Suriah baru-baru ini mengumumkan bahwa pasukan Amerika Serikat dan tentara bayarannya yang menduduki Suriah timur mencuri sekitar 66.000 barel produksi minyak Suriah per hari di wilayah ini. Dengan kata lain, 82% minyak Suriah telah dicuri oleh militer Amerika Serikat!

Menurut laporan media resmi Suriah, rata-rata produksi minyak harian negara ini pada paruh pertama tahun 2022 adalah sekitar 80.300 barel, dimana sekitar 66.000 barel minyak per hari dicuri oleh tentara Amerika Serikat dan angkatan bersenjata yang didukungnya. Dengan kata lain, 82% minyak Suriah telah dicuri oleh militer Amerika Serikat.

Jabar Oudeh mengatakan: Pasukan Amerika yang ditempatkan di enam wilayah di perbatasan Suriah telah berubah menjadi geng yang menyelundupkan minyak Suriah dengan truk tanker ke Irak dan kemudian menjualnya ke broker di Türkiye dan negara lain.

Menurut laporan situs “Baghdad Al-Youm”, Oudeh menambahkan: Penyelundupan rata-rata minyak Suriah melalui perbatasan Irak telah meningkat sebesar 20% pada tahun 2023.

Baca Juga : Konfrontasi Perlawanan Rakyat Suriah terhadap Pasukan Amerika Semakin Intensif

Dia juga menekankan perlunya mencegah masuknya truk tanker yang membawa minyak selundupan dari Suriah ke wilayah Irak dan mengatakan bahwa 90% pendapatan dari pencurian minyak disimpan ke pundi-pundi kelompok ekstremis, yang Irak tidak akan aman darinya.

Pemimpin komite “Kerangka Kerja Koordinasi” ini menyatakan: Pasukan Amerika mengawasi operasi penyelundupan minyak terbesar di Asia Barat, dan untuk tujuan ini, mereka menggunakan konvoi militer untuk mengamankan truk-truk tanker yang membawa minyak curian.

Perlu dicatat bahwa militer Amerika Serikat bahkan telah mengambil banyak tindakan seperti menangkap orang untuk mencegah warga sipil merekam adegan pencurian minyak oleh militer Amerika.

Menurut seorang reporter independen dari provinsi Al-Hasakah di Suriah timur laut, yang memperkenalkan dirinya sebagai Iham, beberapa warga sipil mencoba memotret dan merekam konvoi minyak curian Amerika Serikat dengan kamera atau ponsel mereka yang bergerak menuju penyeberangan perbatasan Fishkhabour-Samalka, Al-Waleed dan Al-Mahmudiyah, namun mereka ditangkap dan bahkan beberapa dari orang-orang ini akhirnya kehilangan nyawa.

Baca Juga : Sumber Rusia: Amerika Aktifkan Kembali ISIS di Al-Tanf, Suriah

Pasukan Amerika juga memasang peralatan pengawasan dan pengacau di daerah tersebut untuk mencegah warga sipil menggunakan ponsel mereka untuk merekam video. Komunikasi akan terganggu di seluruh wilayah sampai konvoi truk tanker minyak Angkatan Darat Amerika melewatinya.

Dia juga menegaskan bahwa di bawah tekanan dan ancaman serius dari tentara pendudukan Amerika Serikat dan pasukan oposisi yang melawan pemerintah Suriah, masyarakat setempat tidak berani mengekspos pencurian minyak oleh tentara Amerika di depan kamera media.

Padahal produksi minyak Suriah tidak seberapa dibandingkan dengan kebutuhan Amerika, tapi kenapa Amerika tetap mempertahankan kekuatannya untuk mencuri minyak di Suriah? Masalah ini memiliki alasan yang lebih dalam.

Pencurian minyak oleh militer Amerika Serikat mirip dengan sanksi ekonomi, perusakan infrastruktur, dan penjarahan pangan di Suriah. Dan tujuan utamanya adalah mendorong rakyat Suriah untuk menentang pemerintah Suriah dan melanjutkan serta mengintensifkan kemiskinan di Suriah dan pada akhirnya menciptakan pendudukan dan kekacauan serta menyebarkan terorisme di negara ini.

Tujuan lainnya termasuk mencegah pemerintah Suriah mengakses sumber pendapatan dan mencegah kembalinya pengungsi serta mencegah rekonstruksi Suriah.

Baca Juga : Suriah Tuntut Hukuman untuk Rezim Zionis Israel

Tindakan Amerika Serikat ini menimbulkan kebencian yang mendalam pada rakyat Suriah dan dianggap sebagai pelanggaran hukum internasional dan Piagam PBB.

Selain itu, kehadiran tentara Amerika Serikat di Suriah menjadi mimpi buruk bagi rakyat Suriah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *